digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pengujian erosi partikel padat dilakukan pada dua jenis lapisan yang menggunakan material feedstock dan metode pelapisan thermal spray yang berbeda. Lapisan pertama menggunakan serbuk feedstock Cr3C2-NiCr dan menggunakan metode pelapisan High Velocity Oxygen Fuel (HVOF) dengan ketebalan rata rata lapisan sebesar 290 μm. Sedangkan lapisan kedua menggunakan feedstock berupa kawat berinti Fe-WC dan menggunakan metode pelapisan Wire Arc Spray dengan ketebalan rata rata lapisan sebesar 1100 μm. Partikel pengerosi (erodent) yang digunakan dalam pengujian adalah partikel alumina berbentuk angular dengan ukuran 25 mesh. Pengujian erosi dilakukan pada tiga sudut tumbukan erodent yang berbeda yaitu sudut 30o, 60o, dan 90o. Dua faktor utama yang diamati dari hasil pengujian erosi pada kedua jenis lapisan adalah laju erosi dan mekanisme erosi yang terjadi. Laju erosi didapat melalui pengolahan data pengurangan massa spesimen, sedangkan mekanisme erosi dianalisis melalui pengamatan foto SEM dari permukaan kedua lapisan setelah pengujian erosi. Pengujian impak lapisan dilakukan untuk melihat ketahanan impak dan jenis kegagalan impak pada kedua jenis lapisan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa untuk parameter pengujian yang dilakukan, lapisan Cr3C2-NiCr memiliki ketahanan erosi yang lebih baik dibandingkan lapisan Fe-WC. Mekanisme erosi untuk lapisan Cr3C2-NiCr merupakan kombinasi mekanisme erosi ulet dan getas, sedangkan mekanisme erosi untuk lapisan Fe-WC merupakan mekanisme erosi getas. Jumlah siklus impact to failure untuk lapisan Cr3C2-NiCr dan Fe-WC berurutan sebesar 41 dan 108 siklus. Jenis kegagalan impak yang terjadi pada lapisan Cr3C2-NiCr adalah kegagalan adhesif atau kegagalan ikatan antara splat dan substrate. Sedangkan lapisan Fe-WC mengalami kegagalan antar layer (kegagalan kohesif).