digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kebutuhan energi tertinggi bagi sebuah bagunan adalah energi listrik . Bangunan ini membutuhkan listrik cukup besar. Pada bangunan komersial p eralatan seperti sistem pengkondisian udara merupakan peralatan yang banyak mengkonsumsi energi listrik. Hampir sekitar 60% penggunaan energi listrik digunakan untuk sistem pengkondisian udara. Salah satu teknologi untuk meningkatkan efisiensi pada pengkondisian udara adalah dengan mengunakan bahan berubah fasa ( phase change material ) sebagai komponen refrigeran sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bahan perubah fasa dari bahan minyak organik (minyak kelapa sawit, minyak kelapa, minyak jarak, Biodisel minyak kelapa sawit, dan Biodisel minyak kelapa). Proses identifikasi bahan berubah fasa dilakukan dengan mengkomposisikan %wt bahan minyak organik. Pengujian dilakukan dengan mengunakan termometer, termokopel, dan DSC. Hasil experimen ini adalah temperatur pembekuan, peleburan, dan panas laten. Temperatur pembekuan dan peleburan bahan hasil pengujian yang memenuhi rentang temperat ur operasi chilled water (6 -12oC) yang dapat digunakan sebagai bahan perubah fasa. Dari hasil penelitian, komposisi yang memenuhi sebagai bahan berubah fasa untuk digunakan pada sistem pengkondisian udara adalah Minyak goreng kemasan dan Biodisel minyak k elapa sawit (1 : 9), Minyak goreng curah dan Minyak kelapa (1 : 2), Minyak goreng kemasan dan Minyak kelapa (1 : 1), Biodisel minyak kelapa dan Biodisel minyak kelapa sawit (1 : 5), Minyak jarak dan Minyak kelapa (1 : 1), dan Biodisel minyak kelapa sawit (100%). Semua komposisi dapat dipergunakan sebagai bahan perubah fasa untuk komponen refrigeran sekunder. Akan tetapi komposisi yang terbaik dilihat dari temperatur pembekuan dan panas laten adalah Biodisel minyak kelapa sawit.