digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Rasio Kelistrikan Nasional Indonesia sebesar 0,58 dari jumlah penduduk yang ada, sehingga kebutuhan listrik di Indonesia masih cukup besar. Untuk menunjang program kelistrikan nasional, perlu dikembangkan teknik penghematan listrik. Pengkondisian udara gedung-gedung besar memakai energi listrik 40 - 60% dari total energi yang digunakan gedung tersebut. Teknik penghematan listrik dapat dilakukan pada sistem pengkondisian udara tipe pendingin air. Teknik penghematan ini dapat dilakukan melalui penggantian refrigeran sekunder yang tepat pada sistem pengkondisian udara tipe chiller. Penelitian ini bertujuan menghemat penggunaan energi melalui peningkatan kinerja/performansi (COP) pada sistem pengkondisian udara tipe chiller. Peningkatan kinerja ini dilakukan melalui penambahan biodiesel minyak kelapa sawit pada refrigeran sekunder air yang dapat memberikan dampak penghematan energi. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian bahan berubah fasa dari kandidat bahan berubah fasa yang telah diseleksi sebelumnya. Dari kandidat tersebut kemudian dipilih biodiesel minyak kelapa sawit sebagai fokus dari tugas akhir ini. Biodiesel minyak kelapa sawit ini kemudian kita tambahkan ke dalam instalasi sistem pengkondisian udara tipe chiller di Lab Termodinamika PAU ITB dan diuji kinerjanya. Hasilnya kemudian dibandingkan dengan kinerja sistem tanpa penambahan biodiesel minyak kelapa sawit. Dari hasil penelitian, peningkatan kinerja terbaik dicapai oleh kombinasi 0,975 Air + 0,025 Biodiesel Minyak Kelapa Sawit (% massa) sebagai refrigeran sekunder dengan penghematan 8.57% pada daya kompresor dibandingkan dengan air dari pengujian selama 8 jam sedangkan kenaikan COP hingga 289% dibandingkan dengan penggunaan air sejuk (chilled water).