digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kendali bising aktif atau active noise control (ANC) adalah sistem yang menghasilkan teknik peredaman suara bising dengan metode superposisi destruktif dua gelombang suara. Hal ini dilakukan dengan menangkap sinyal bising kemudian mengolah sinyal hingga dihasilkan sinyal antibising yang memiliki amplituda sama namun berkebalikan fasa dengan sinyal bising. Sistem ANC ini efektif untuk meredam bising berfrekuensi rendah, ketika teknik peredaman secara pasif kurang efektif. Dimensi yang besar serta biaya yang mahal menjadi kendala dalam peredaman pasif untuk bising berfrekuensi rendah. Pada perancangan tugas akhir ini, sistem ANC digunakan untuk meredam bising mesin rajut benang yang berpita frekuensi lebar pada ruang terbuka di pabrik. Algoritma yang digunakan untuk menghasilkan sinyal antibising adalah algoritma MIMO (Multi-Input-Multi-Output) FXLMS (Filtered-X Least Mean Square). Penerapan sistem ANC ini menggunakan empat buah kanal antibising dan sensor galat agar diperoleh area peredaman yang lebih luas dan efektif pada suatu lokasi di dekat mesin tempat operator mesin berada. Percobaan dilakukan pertama dengan melakukan uji perangkat melalui penerapan ANC kanal tunggal untuk bising sederhana, simulasi ANC bising pabrik di lab. dengan kanal tunggal dan multikanal, serta implementasi di pabrik dengan beberapa variasi geomerti dan konfigurasi. Sistem ANC multikanal diterapkan pada perangkat DSK TMS320C6713 dengan ekspansi kanal memakai DSK_AUDIO16_BASE dan dua buah DSK_AUDIO4. Struktur sistem ANC yang digunakan adalah sistem tersentralisasi dan terdesentralisasi. Percobaan juga dilakukan menggunakan dua sensor referensi untuk mengatasi sumber bising yang tersebar dan berasal dari banyak titik. Redaman terbesar yang diperoleh di laboratorium untuk kanal tunggal adalah 1 dBA dengan geometri 1b dan multikanal sebesar 0,85 dBA dengan geometri 2a. Untuk implementasi di pabrik diperoleh redaman sebesar 0 dBA untuk kanal tunggal geometri 1b dan 0,5 dBA untuk multikanal geometri 2c.