digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1999 Muhammad Yanis
PUBLIC Alice Diniarti

Pada proses bubut, informasi data pemesinan yang ada selalu dihubungkan dengan data pemesinan untuk membubut silindrik. Sementara itu dalam menentukan penampang geram sebelum terpotong ada perbedaan antara proses membubut silindrik dengan membubut ulir. Cara penentuan penampang geram pada membubut silindrik, yaitu dinyatakan dengan lebar pemotongan (b) dan tebal geram sebelum terpotong (h) tidak dapat diterapkan secara langsung pada membubut ulir. Oleh karena itu dalam membubut ulir dilakukan pendekatan (pemodelan) untuk mendapatkan parameter penampang geram yang serupa (ekuivalen). Penampang geram ekuivalen (beq dan heq) dianalisis dari pemotongan profil ulir secara bertahap dengan Iuas potongan setiap tahapnya sama. Untuk mengetahui cara yang terbaik dari pendekatan yang dibuat dilakukan analisis data hasil pengujian yang diplot dalam grafik h (heq) terhadap ks (gaya potong spesifik) antara data membubut silindrik dan membubut ulir. Dari analisis ini dapat ditentukan parameter ekuivalensi yang terbaik yang menyatakan pemotongan ulir seperti pemotongan membubut silindrik.