2009 TA PP DIMORIS DANTON PANDAPOTAN SILALAHI 1-COVER.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana 2009 TA PP DIMORIS DANTON PANDAPOTAN SILALAHI 1-BAB 1.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana 2009 TA PP DIMORIS DANTON PANDAPOTAN SILALAHI 1-BAB 2.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana 2009 TA PP DIMORIS DANTON PANDAPOTAN SILALAHI 1-BAB 3.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana 2009 TA PP DIMORIS DANTON PANDAPOTAN SILALAHI 1-BAB 4.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana 2009 TA PP DIMORIS DANTON PANDAPOTAN SILALAHI 1-BAB 5.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana 2009 TA PP DIMORIS DANTON PANDAPOTAN SILALAHI 1-BAB 6.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana 2009 TA PP DIMORIS DANTON PANDAPOTAN SILALAHI 1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana
Dalam usaha meningkatkan produksi dan memperpanjang umur tambang, Unit Bisnis Pertambangan Emas (UPBE) Pongkor yang dikelola oleh PT. XYZ berencana untuk melakukan penambangan vein Ciguha pada level 400/450. Persiapan penambangan (development) yang direncanakan akan dimulai dengan pembuatan Inclined shaft yang berfungsi sebagai jalan utama (main shaft). Pembuatan inclined shaft ini akan dilakukan dari level 500 turun ke level dibawahnya dengan kemiringan shaft 60 derajat dan searah dengan kemiringan vein Ciguha.
Penambangan Ciguha pada level dibawah 500 yang dimulai dengan pengembangan Inclined shaft ini memunculkan salah satu permasalahan yang dikhawatirkan akan terjadi yaitu masalah air tanah. Mengingat data hidrogeologi untuk daerah Ciguha pada level dibawah 500 sangat terbatas maka dilaksanakan kegiatan penyelidikan hidrogeologi secara terbatas untuk memahami kemungkinan timbulnya rembesan air tanah. Penyelidikan ini dilaksanakan di Ciguha Utama level 500 dengan melakukan pemboran inti batuan. Pemboran inti dilakukan sepanjang 110 meter yang terletak tidak jauh dari lokasi rencana pembuatan inclined shaft.
Berdasarkan hasil pengkajian kondisi geologi serta kondisi hidrogeologi setempat. Keberadaan air pada zona ini dikontrol oleh adanya akuifer rekahan pada massa batuan yang berfungsi sebagai kantong air ataupun sebagai media salir air tanah. Untuk meminimalisi masalah air tanah selama penggalian inclined shaft. Metode penggalian yang disarankan adalah metoda shaft sinking konvensional dengan sections kemajuan penggalian 3 meter sehingga debit rembesan airtanah maksimum yang masuk ke dalam lubang bukaan adalah 4,11 m3/jam. Untuk mengeluarkan air dari dasar muka lubang bukaan selama penggalian ditentukan kapasitas pompa dengan berbagai skenario pemompaan. Untuk hasil yang optimal digunakan 2 buah pompa dengan kapasitas masing masing 2 liter/detik.