Pemanfaatan energi angin menjadi energi listrik di negara-negara berkembang seperti Amerika Serikat, Jerman, dan Cina sudah cukup besar. Teknologi turbin angin di negara-negara tersebut pun berkembang dengan pesat. Lain halnya dengan di Indonesia, pemanfaatan energi angin masih sangat minim. Hal ini sejalan dengan perkembangan teknologi turbin angin yang sesuai untuk daerah tropis yang notabenenya memiliki karakteristik angin yang berbeda dengan daerah sub-tropis. Daerah tropis memiliki rata-rata kecepatan angin yang lebih rendah dibandingkan dengan daerah sub-tropis. Sehingga, teknologi turbin angin yang dikembangkan oleh negara-negara maju yang umumnya berada di daerah sub-tropis kurang sesuai jika diaplikasikan di Indonesia. Hal inilah yang melatar belakangi penulisan tugas sarjana ini.
Pada penelitian kali ini akan dibandingkan beberapa jenis rotor turbin angin dari segi rancangan geometris hingga performa yang dihasilkan. Perancangan ulang turbin akan dilakukan untuk mengetahui data performa teoritisnya. Setelah itu, akan dilakukan pengujian terhadap turbin-turbin tersebut untuk diambil data empirisnya. Data-data tersebut kemudian dibandingkan dan dianalisis sehingga didapat karakteristik angin yang sesuai dengan rancangan rotor masing-masing.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa turbin angin sumbu horizontal bersudu 6 buah beroperasi optimal pada kecepatan angin yang lebih rendah dibandingkan dengan turbin angin bersudu 3 buah. Semoga ke depannya, penelitian ini dapat membantu proses perancangan turbin angin selanjutnya sebagai acuan.