Indonesia merupakan salah satu kawasan di dunia yang memiliki banyak gunungapi aktif. Gunungapi Lokon merupakan salah satu gunungapi aktif yang terletak di jalur pegunungan berapi yang membentang di sepanjang Pulau Sulawesi. Salah satu letusannya yang tergolong besar berlangsung pada Oktober 1991 yang meninggalkan sumbat lava di dasar Kawah Tompaluan. Dalam kurun waktu antara tahun 2000 sampai dengan 2003 letusan berlangsung secara beruntun hampir setiap tahun dan secara bertahap sumbat lava 1991 terkikis. Adanya letusan tersebut mengindikasikan aktivitas vulkanik di Gunungapi Lokon.Salah satu metoda pemantauan aktivitas vulkanik gunungapi dengan metoda deformasi. Dalam melakukan penelitian deformasi yang terjadi pada Gunungapi Lokon, digunakan data pengamatan GPS (Global Positioning System) tahun 2009-2011. Data GPS lalu diolah, dan dihasilkan koordinat geosentrik dan standar deviasi serta koordinat geodetik. Koordinat ditransformasikan ke dalam sistem toposentrik. Setelah dilakukan uji statistik menggunakan uji -t dan nilai resultan pergeseran titik pengamatan dinyatakan lulus uji statistik, maka selanjutnya dilakukan plotting vektor pergeseran. Dari nilai pergeseran kemudian dihitung nilai regangan dan dilakukan plotting. Berdasarkan pola vektor pergeseran juga ditentukan posisi sumber magma.Titik POST merupakan titik referensi yang diasumsikan diam. Semua titik pengamatan diikatkan ke titik POST. Pergeseran horizontal yang terjadi pada titik pengamatan berkisar dari 1.7 cm/tahun sampai 7 cm/tahun. Pola deformasi yang dihasilkan dari vektor pergeseran dan regangan menunjukkan adanya inflasi. Hal ini mengindikasikan adanya aktivitas vulkanik pada Gunungapi Lokon. Aktivitas vulkanik Gunungapi Lokon juga dipengaruhi aktivitas tektonik.