Dalam identifikasi dan pengelolaan potensi hutan atau perkebunan, kebutuhan data struktural sangat penting. Perkebunan kelapa sawit yang memiliki potensi tinggi pada sektor lingkungan dan ekonomi memerlukan pengelolaan yang baik dan terencana. Pengukuran parameter struktural pada perkebunan kelapa sawit akan memberikan informasi yang diperlukan dalam rangka pemantauan dan pengelolaan area tersebut. Proses pengukuran pada area yang luas ini dapat didukung oleh teknologi penginderaan jauh dengan ketelitian tinggi, yaitu Light Detection and Ranging atau LiDAR. Teknologi LiDAR dengan keunggulan multiple return tidak hanya mampu memindai struktur hutan dari sisi atas saja, namun juga dapat mengukur bagian-bagian kanopi pohon dan objek-objek lain di bawahnya. Dengan begitu, pemodelan struktur dapat mencakup seluruh vegetasi pada perkebunan kelapa sawit dengan lebih akurat. Pantulan pulsa laser yang juga diperoleh dari permukaan tanah memungkinkan pula untuk melakukan pemodelan elevasi permukaan tanah yang tertutup oleh kanopi pohon berupa Digital Terrain Model (DTM). Dengan metode rasterisasi, dapat dibentuk pemodelan elevasi kanopi pohon Canopy Height Model (CHM) dengan mengurangkan Digital Surface Model (DSM) dan DTM. Berdasarkan penelitian ini, diperoleh ketinggian pohon 49,15% antara 10,3-20,3 meter, 42,75% antara 0,3-10,3 meter, 8,1% antara 0-0,3 meter, 0,02 % antara 20,3-30,3 meter, dan total volume kanopi 8684,242 m3 pada area studi.