digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Umbi bawang tiwai (Eleutherine americana (Aubl.) Merr) merupakan obat herbal tradisional yang digunakan oleh sebagian masyarakat di daerah Kalimantan dalam bentuk segar. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pengolahan simplisia terhadap kandungan metabolit utama bawang tiwai. Umbi bawang tiwai segar dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang akan diparut dan dirajang. Masing-masing kelompok dibagi lagi menjadi dua, yaitu kelompok yang akan mengalami fermentasi dan non fermentasi. Setelah itu masing-masing kelompok sampel dikeringkan dengan metode pengeringan yang berbeda. Metode pengeringan mencakup pengeringan matahari, udara kering, lampu, dan oven. Parameter yang diukur dari sampel adalah rendemen ekstrak, kadar kuinon, dan tanin. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa proses fermentasi meningkatan kadar senyawa kuinon, terutama pada sampel parutan dan rajangan yang difermentasi dan dikeringkan dengan udara kering. Proses fermentasi dapat meningkatkan perolehan metabolit sekunder, yaitu senyawa kuinon. Semua perlakuan tidak meningkatkan perolehan zat warna merah.