digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Berkembangnya konsep kadaster kelautan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Contohnya, jumlah penduduk yang terus bertambah, meningkatnya kegiatan manusia dalam mengeksploitasi dan mengeksplorasi sumber daya serta semakin sedikitnya lahan di darat, membuat kebutuhan akan ruang di laut semakin meningkat. Ruang laut yang mempunyai sifat tiga dimensi (permukaan laut, kolom antara permukaan laut dan dasar laut serta dasar laut itu sendiri) membutuhkan penataan dan pengelolaan ruang yang baik. Penataan ruang itu diperlukan agar tidak terjadi konflik antar dua pihak yang mempunyai hak pengelolaan ruang laut yang bersebelahan.Visualisasi yang digunakan pada saat ini, yaitu visualisasi dua dimensi (2D). Visualisasi ini mempunyai kekurangan dalam menampilkan bentuk geometri dan ruang objek kadaster kelautan.Untuk menutupi kekurangan tersebut, maka muncul lah konsep visualisasi tiga dimensi (3D). Visualisasi 3D mempunyai kemampuan dalam menampilkan bentuk geometri dan ruang objek kadaster kelautan dengan tidak melupakan konsep 2D (posisi dan luas). Visualisasi 3D yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode hybrid dimana informasi 2D yang telah ada ditambahkan atau diintegritaskan dengan informasi ketinggian/kedalaman objek kadaster kelautan.Hasil dari penelitian ini yaitu Hotel Laut Jaya yang terletak di daerah pesisir dapat divisualisasikan secara 3D dengan menggunakan metode hybrid.