digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pipeline merupakan jalur pipa yang digunakan untuk mengalirkan suatu fluida (minyak dan gas) dari satu tempat ke tempat lain. Bila terjadi kegagalan maka akan memberikan kerugian bagi perusahaan maupun konsumen. Kegagalan ini terjadi pada pipa transmisi gas yang dipasang pada tahun 1976. Jenis material pipa diketahui API 5L X-52. Pipa tersebut awalnya terkubur di dalam tanah dan terletak di sisi sungai. Air sungai yang mengalir mengikis sedikit demi sedikit tanah yang merupakan penyangga pipa. Dalam waktu yang bersamaan pipa juga mendapatkan beban dari tanah yang berada diatasnya yang mengalami pernurunan dan pipa mengalami kegagalan berupa patah getas pada daerah lasannya. Setelah diganti pipa diberikan support dan ternyata setelah beberapa lama pipa bergerak dari support-nya yang menandakan adanya geohazard yang besar pada daerah tersebut.Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis mengenai kegagalan logam pada pipa yang rusak tersebut agar dapat diketahui mekanisme dan penyebab kegagalan pipa. Kegagalan pipa dianalisis berdasarkan beberapa informasi. Pertama, informasi yang didapatkan pada saat survey ke lapangan, di mana ketika survey tersebut dicari informasi mengenai pipa dan daerah tersebut. Selain itu dilakukan pengambilan sampel, lalu sampel yang diambil diuji di laboratorium mulai dari uji mekanik, uji sifat kimia dan melihat struktur mikro logam pipa. Setelah pengujian laboratorium dilakukan perhitungan untuk menganalisis besar beban eksternal yang dialami pipa maupun erosi yang terjadi didalam pipa.Hasil survey lapangan memperlihatkan patahan diakibatkan oleh geohazard dan patah getas. Dari hasil laboratorium didapatkan hasil uji keras dan uji komposisi kimia. Lalu dilakukan konversi uji keras ke uji tarik dan didapatkan UTS pipa adalah 458 Mpa. Struktur mikro daerah HAZ adalah martensit yang sifatnya keras namun getas yang ditunjukkan dari hasil pengamatan mikroskop dan peningkatan kekerasan yang signifikan pada daerah HAZ. Dari hasil perhitungan didapatkan tegangan eksternal yang dialami sebesar 653 Mpa. Faktor konsentrasi tegangan sebesar 1.8 terdapat pada daerah lasan sehingga tegangan yang dialami daerah lasan pipa sebesar 1175.4 MPa sehingga pipa menjadi gagal. Metal loss terjadi pada pipa karena pengaruh erosi dan korosi internal. Kesimpulan akhir adalah kegagalan terjadi karena beban tanah pada daerah HAZ yang getas sehingga patah yang terjadi adalah patah getas sepanjang daerah lasan. Lalu dari hasil survey lapangan, pengujian laboratorium dan perhitungan, dibuat solusi untuk mengatasi masalah ini. Salah satu solusinya adalah pemindahan jalur pipa untuk mengurangi pengaruh dari bahaya geohazard.