Sektor agrobisnis dan agroindustri sudah terbukti menjadi sektor yang menjanjikan dan sekaligus
menjadi penyelamat bagi perekonomian Indonesia disaat terjadinya krisis. Perkebunan kelapa
sawit menghasilkan salah satu komoditi yang sangat penting bagi Indonesia jika ditinjau dari
segi devisa yang dihasilkan yaitu nilai ekspor minyak sawit pada tahung 1999 mencapai US$
1,46 milyar begitu juga dengan pemenuhan kebutuhan minyak nabati di dalam negri. Oleh sebab
itu pasar minyak kelapa sawit sangatlah besar di pasar dalam negeri maupun pasar internasional.
Analisis biaya ini dilakukan di sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang bernama PT.
Bangkitgiat Usaha Mandiri yang merupakan salah satu anak perusahaan dari sebuah group
bernama Sonvaldy Group. Perkebunan ini bertempat di Kalimantan Timur yaitu di Desa
Tumbang Kalang dan Desa Kuluk Kelawang, dan berkantor pusat di Jakarta, berlokasi di jalan
Cempaka Putih Timur Raya No.5 Jakarta Pusat.
Layaknya perusahaan lain, PT BUM banyak melakukan aktivitas seperti penanaman,
pemupukan, dll yang mengeluarkan biaya yang tercatat sebagai pengeluaran. Sehingga perlu
dilakukan sebuah analisis biaya untuk mengidentifikasi dan menstrukturisasi seluruh pola
perilaku biayanya. Tumbuhan Kelapa sawit menghasilkan Tandan Buah Segar (TBS) yang
nantinya dipasarkan hal ini menjadi bahan analisis untuk mengetahui harga pokok produksi dan
harga pokok penjualan.
Setelah seluruh biaya diklasifikasi dan dianalisa sesuai pola pergerakan biayanya, maka dapat
dihitung total biaya yaitu Rp. 19,737,562,864.00. kemudian dengan metode single produk,
menghasilkan titik impas produk sebesar 23,631,445.87 Kg.