Geomorfologi daerah penelitian memiliki pola tertentu, seperti pola perbukitan, pola aliran sungai, kelurusan sungai dan pola lembah. Pola yang ada dikontrol oleh litologi dan struktur. Pola aliran sungai pada daerah ini lebih dikontrol oleh batuan yang ada di daerah penelitian. Satuan geomorfologi di daerah ini terdiri dari dua satuan, yaitu: Satuan Perbukitan Karst Gunung Antu dan Satuan Lembah Antiklin Gunung Antu. Dari tua ke muda stratigrafi daerah penelitian tersusun dari empat satuan tidak resmi, yaitu: Satuan Batugamping Terumbu berumur Miosen Awal – Miosen Tengah yang disetarakan dengan Formasi Tendehantu dan ciri litologinya adalah batugamping. Satuan Batugamping Kalkarenit berumur Miosen Tengah yang disetarakan dengan Formasi Golok dan ciri litologinya adalah batugamping yang berselingan dengan napal, didominasi oleh batugamping. Satuan Napal berumur Miosen Tengah-Miosen Akhir yang disetarakan dengan Formasi Golok dan ciri litologi berupa napal yang berselingan dengan lapisan batugamping kalakrenit yang relatif tipis dengan dominasi napal. Yang terakhir adalah Satuan Aluvial berumur resen yang terdiri dari material lepas dan bongkah dari napal dan juga batugamping. Struktur geologi yang ada di daerah penelitian berupa sesar mendatar yang relatif berarah tenggara – barat laut, timurlaut- baratdaya dan utara- selatan, antiklin dan sesar naik yang berarah relatif barat baratdaya- timur timur laut. Pembentukan struktur pada daerah penelitian diperkirakan terjadi pada Kala Plio-Pleistosen dengan tegasan utama berarah utara baratlaut - selatan tenggara. Produk diagenesis batugamping pada daerah penelitian dapat dianalisis dengan baik pada sayatan tipis batugamping, yang terdiri dari mikritisasi microbial, sementasi, neomorfisme, dolomitisasi, kompaksi dan disolusi. Lingkungan diagenesis batugamping terdiri dari lima lingkungan diagenesis, yaitu: Marine phreatic, burial, mixing zone, meteoric phreatic dan meteoric vadose.