Kecamatan Bojongloa Kaler merupakan salah satu kecamatan di Kota Bandung yang memiliki peluang cukup besar untuk terjadinya kebakaran, karena kecamatan ini merupakan salah satu kecamatan yang memiliki jumlah kepadatan penduduk yang terbesar di Kota Bandung, yaitu sebesar 38.760,73 penduduk per km2 (BPS Kota Bandung Tahun 2006). Selain itu, besarnya peluang terjadinya kebakaran di kecamatan ini didukung oleh data Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Kota Bandung tahun 2000 hingga 2007, yang menyatakan bahwa Kecamatan Bojongloa Kaler merupakan salah satu wilayah di Kota Bandung yang rawan terhadap kebakaran. Karena Kelurahan Babakan Asih dan Jamika merupakan dua buah kelurahan terpadat di Kecamatan Bojongloa Kaler, maka dalam studi ini kedua kelurahan tersebut dijadikan wilayah studi.Tujuan studi ini adalah memitigasi bencana kebakaran di permukiman padat di Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung. Untuk menjawab tujuan studi tersebut digunakan empat sasaran yaitu : (1) identifikasi serta penilaian tolok ukur dan variabel sumber bahaya kebakaran di kawasan permukiman padat, (2) identifikasi serta penilaian tolok ukur dan variabel kerentanan kawasan permukiman padat, (3) identifikasi serta penilaian tolok ukur dan variabel ketahanan kawasan permukiman padat, (4) penilaian tingkat resiko bencana kebakaran di kawasan permukiman padat. Metode pendekatan studi yang digunakan adalah komparasi dan penilaian tingkat resiko bencana.Analisis yang dilakukan adalah melakukan studi literatur, mengidentifikasi variabel sumber datangnya api, kerentanan, dan ketahanan terhadap bahaya kebakaran, melalui pengklasifikasian variabel sumber datangnya api, kerentanan dan ketahanan terhadap bahaya secara umum, menentukan tolok ukur dan standar yang berkaitan dengan variabel sumber datangnya api, kerentanan, dan ketahanan terhadap kebakaran di kawasan permukiman padat, melakukan penilaian terhadap setiap tolok ukur variabel, penilaian tingkat resiko, penentuan kelas tingkat resiko, serta penentuan bentuk mitigasi bencana kebakaran di permukiman padat Kelurahan Babakan Asih dan Jamika.Nilai resiko bencana kebakaran di Kelurahan Babakan Asih sebesar 25 sedangkan Kelurahan Jamika adalah 22. Kelurahan Babakan Asih termasuk dalam klasifikasi tingkat resiko bencana cukup tinggi, sedangkan Kelurahan Jamika termasuk dalam klasifikasi sedang. Pada kedua kelurahan terdapat beberapa tolok ukur variabel sumber bahaya, kerentanan, dan ketahanan terhadap bahaya kebakaran yang tidak sesuai dengan standar. Oleh karena itu, dalam rangka mengurangi tingkat resiko bencana kebakaran di Kelurahan Babakan Asih dan Jamika, diperlukan beberapa tindakan mitigasi bencana kebakaran