digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1992_TS_PP_Nasir_1.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

Konsumsi energi dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan, sementara cadangan minyak bumi makin lama makin menipis. Batubara sebagai salah satu sumber energi di samping minyak dan gas bumi terus dikembangkan pemanfaatannya. Cadangan batubara Indonesia yang relatif besar (32 miliar ton) merupakan sumber energi alternatif yang perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin. Pemanfaatan batubara di Indonesia selama ini sangat terbatas sebagai sumber energi untuk pusat-pusat pembangkit tenaga listrik atau pada industri semen. Teknologi liquefaksi merupakan suatu cara untuk mengkonversikan batubara menjadi bahan bakar cair yang diharapkan dapat memberikan nilai tambah dalam pemanfaatan batubara guna mensubstitusi penggunaan minyak bumi. Kendala utama yang dihadapi dalam teknologi liquefaksi khususnya di Indonesia adalah belum ekonomisnya proses ini bila dibandingkan dengan penggunaan minyak bumi sebagai sumber energi, namun riset dan pengembangan teknologi ini patut dipertimbangkan. Penelitian ini merupakan proses pencairan batubara langsung di mana batubara dan pelarut dihidrogenasi dengan gas hidrogen dalam sebuah autoclave. Variasi temperatur operasi yang digunakan adalah 375, 425, 450, dan 500 oC, sedangkan variasi tekanan adalah 30, 33, 35, 40, 45, 50 dan 60 bar. Nisbah pelarut/batubara (Solvent /coal ratio) ditetapkan 4:1, waktu reaksi baik variasi temperatur maupun variasi tekanan ditetapkan 30 menit. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa batubara terkonversi menjadi cairan hidrokarbon alifatik dan aromatik. Kenaikan temperatur dan tekanan sangat berpengaruh terhadap distribusi produk hasil liquefaksi. Hasil yang didapat adalah konversi total sebesar 76,06 % pada temperatur 500 oC, dengan konsumsi hidrogen sebesar 0,54 %. Pada tekanan 60 bar didapatkan konversi total sebesar 80,51 % dengan konsumsi hidrogen sebesar 0,53 %. Identifikasi senyawa hidrokarbon menunjukkan terdapatnya homolog alkana mulai dari C15 sampai C26, senyawa-senyawa aromatik polisiklik seperti asenaften, khrisen, benzopiren, benzantrasen dan lain-lain.