digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2009 TS PP VIA ERAWATY 1.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB I - VIA ERAWATY.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB II - VIA ERAWATY.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB III - VIA ERAWATY.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB IV - VIA ERAWATY.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB V - VIA ERAWATY.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

PUSTAKA VIA ERAWATY (NIM 24007046)
PUBLIC Irwan Sofiyan

LAMPIRAN - VIA ERAWATY.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

Sepanjang tahun 2008 lalu, ketahanan pangan merupakan isu yang selalu menjadi berita utama di berbagai media massa. Meskipun konsep ketahanan pangan telah dikenal sejak tahun 1970-an, namun hingga kini pemenuhan kebutuhan pangan masih menjadi persoalan utama di berbagai negara, termasuk Indonesia. Untuk mengatasi persoalan tersebut, pemerintah Indonesia telah menyusun perencanaan ketahanan pangan dengan berbagai programnya, namun hingga kini belum juga berhasil mewujudkan ketahanan pangan. Beberapa pendapat menyatakan kegagalan mencapai ketahanan pangan disebabkan perencanaan pangan cenderung berbasis produksi dan tidak memperhatikan faktor lokal. Pentingnya mengakomodir faktor lokal juga diperlihatkan oleh hasil penelitian yang menyatakan komunitas-komunitas di Indonesia secara turun temurun telah memanfaatkan sistem pangan lokal yang menjadi andalan untuk menjamin pemenuhan kebutuhan pangan dan mengatasi ancaman krisis pangan.Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana faktor-faktor lokal mempengaruhi ketahanan pangan lokal dan implikasinya terhadap perencanaan ketahanan pangan. Dengan menggunakan metode kualitatif dan pendekatan etnografi, material empiris dihasilkan melalui wawancara mendalam dengan sejumlah anggota masyarakat yang komunitasnya telah mencapai kondisi ketahanan pangan.Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan menarik mengenai faktor-faktor lokal yang bekerja dan merupakan faktor penting dalam membangun ketahanan pangan lokal. Temuan-temuan empiris memperlihatkan bahwa motivasi lokal untuk berdaulat dan mandiri mempengaruhi persepsi masyarakat mengenai pangan dan memberi ketahanan pangan lokal. Lebih lanjut, motivasi ini kemudian mendorong masyarakat untuk menggunakan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar mereka, meningkatkan kemampuan untuk terus belajar dan berinovasi dan memperhatikan kelestarian lingkungan alamnya. Penelitian ini menyarankan perlunya kerjasama antar daerah untuk mencapai ketahanan pangan dalam skala yang lebih luas, peningkatan kemampuan dan pendidikan masyarakat supaya dapat berperan aktif dalam mewujudkan ketahanan pangan.