digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tanaman jarak castor (ricinus communis) merupakan salah satu tanaman yang mudah tumbuh di Indonesia dan memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan sebagai bahan baku perindustrian di masa depan. Biji tanaman ini dapat diproses menjadi minyak castor dan dapat diproses lebih lanjut menjadi berbagai macam produk, diantaranya adalah sebagai bahan baku pelumas, cat, tinta cetak, industri plastik, foam, obat-obatan, dan lain-lain. Salah satu pemanfaatan dari tanaman castor adalah minyaknya yang dikenal dengan minyak castor. Salah satu produk turunan minyak castor adalah asam sebasat. Dewasa ini, produksi asam sebasat dari minyak castor memberikan perolehan yang kurang memuaskan yaitu antara 16-43% pada operasi tanpa penggunaan katalis. Padahal asam sebasat banyak dibutuhkan dalam berbagai industri kimia, seperti pembuatan plastik, pelumas, resin alkid, deterjen, wetting agents, insektisida, lilin, plasticizers, fungicidal sprays, flavoring agent, bahan baku untuk sintesis muscone dan nilon-12. Untuk itu diperlukan suatu usaha untuk meningkatkan perolehan asam sebasat diantaranya dengan merekayasa kondisi operasi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi operasi optimal pada reaksi sintesis asam sebasat dari minyak castor secara partaian melalui pengujian eksperimental dan mengetahui kesulitan-kesulitan yang timbul pada pemrosesannya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi basis untuk optimasi dan pengembangan lebih lanjut produksi asam sebasat secara komersial. Penelitian dilakukan dengan memvariasikan temperatur dan waktu reaksi dengan perbandingan komposisi berat minyak castor terhadap natrium hidroksida sebesar 2,63.