digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TA PP MUHAMMAD KHAIRUL MUTTAQIN 1-COVER.pdf


2007 TA PP MUHAMMAD KHAIRUL MUTTAQIN 1-BAB1.pdf

2007 TA PP MUHAMMAD KHAIRUL MUTTAQIN 1-BAB2.pdf

2007 TA PP MUHAMMAD KHAIRUL MUTTAQIN 1-BAB3.pdf

2007 TA PP MUHAMMAD KHAIRUL MUTTAQIN 1-BAB4.pdf

2007 TA PP MUHAMMAD KHAIRUL MUTTAQIN 1-BAB5.pdf

2007 TA PP MUHAMMAD KHAIRUL MUTTAQIN 1-PUSTAKA.pdf

Kopling diafrgama merupakan jenis koping metal fleksibel yang banyak digunakan terutama pada aplikasi mesin-mesin kritis dan mesin-mesin dengan kecepatan putar tinggi. Kopling ini memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan kopling kaku (rigid coupling) maupun jenis kopling fleksibel lain, terutama karena kemampuaannya dalam mengkompensasi pengaruh misalignment dan pergerakan aksial. Akan tetapi, informasi detail tentang karakteristik kopling jenis ini sering tidak disediakan oleh pihak pabrik pembuat. Padahal, informasi ini sangat penting untuk menentukan perilaku dinamik sistem poros-rotor saat dioperasikan. Penelitian tugas sarjana ini bertujuan untuk menyelidiki beberapa karakteristik kopling diafragma berkontur tunggal dengan metoda elemen hingga. Karakteristik yang akan diselidiki antara lain kekakuan aksial sebagai fungsi dari simpangan aksial, kekauan bending sebagai fungsi dari simpangan lateral, serta reaksi tumpuan poros (bantalan) sebagai fungsi dari besar misalignment paralel dan misalignment sudut. Pemodelan pada penelitian ini melibatkan pemodelan di daerah plastis dengan menggunakan analisis statik tak linier Nastran 4.5. Penelitian seperti ini belum pernah dilakukan di Laboratorium Dinamika Pusat Iimu Rekayasa ITB sehingga sulit untuk meyakinkan kebenaran akan hasil yang diperoleh. Karena itu, sebelum pemodelan kopling diafragma berkontur dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan pengujian untuk membuktikan kebenaran hasil pemodelan. Akan tetapi, karena kopling diafragma yang akan diselidiki tidak tersedia maka pengujian hanya dilakukan pada suatu objek uji sederhana. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah kekakuan kopling diafragma berkontur naik seiring dengan kenaikan simpangan hingga tegangan pada kopling mencapai tegangan luluh, setelah mencapai tegangan luluh kekakuan kopling akan turun sampai akhirnya konstan jika tegangan yang terjadi jauh melewati tegangan luluh. Laju kenaikan reaksi tumpuan poros semakin cepat seiring dengan bertambahnya misalignment, baik misalignment paralel maupun misalignment sudut.