2008 TA PP MIRA GARTINA SUMAWIJAYA 1-COVER.pdf
2008 TA PP MIRA GARTINA SUMAWIJAYA 1-BAB 1.pdf
2008 TA PP MIRA GARTINA SUMAWIJAYA 1-BAB 2.pdf
2008 TA PP MIRA GARTINA SUMAWIJAYA 1-BAB 3.pdf
2008 TA PP MIRA GARTINA SUMAWIJAYA 1-BAB 4.pdf
2008 TA PP MIRA GARTINA SUMAWIJAYA 1-BAB 5.pdf
2008 TA PP MIRA GARTINA SUMAWIJAYA 1-PUSTAKA.pdf
Kasus Tugas Akhir Perancangan adalah Bangunan Pendidikan Dasar di Bandung. Status proyek ini bersifat fiktif dan berlokasi di Jalan Cemara, Kec. Sukajadi, Bandung. Bangunan ini terdiri dari empat massa bangunan yang dihubungkan menjadi satu, sehingga terlihat seolah merupakan massa tunggal. Keempat massa tersebut terdiri dari satu bangunan fasilitas pendidikan yang terdiri dari ruang-ruang kelas dan tiga massa bangunan fasilitas pendukung, seperti laboratorium, auditorium, perpustakaan, r. seni, r. bahasa, r. audiovisual, r.pramuka, kantor yayasan, r.guru, r.kepala sekolah dan wakil kepala sekolah serta r.konsultasi orang tua. Untuk ruang luar yang disediakan, ada yang merupakan fasilitas bersama dan ada pula yang merupakan fasilitas tersendiri.Rancangan yang dihasilkan disesuaikan dengan konsep rancangan yang dibuat. Ide awal rancangan yang ingin menghasilkan sebuah fasilitas pendidikan dasar untuk anak usia Prasekolah hingga Sekolah Dasar yang modern dan menciptakan suasana lingkungan yang berbeda dengan lingkungan di rumah diaplikasikan melalui sebuah karya arsitektur. Bangunan yang modern disini diartikan sebagai bangunan yang bukan merupakan bangunan tradisional dan menggunakan material-material modern seperti baja, kaca, beton dan lain sebagainya. Sedangkan untuk sebuah penciptaan suasana lingkungan yang berbeda dengan lingkungan rumah dimaksudkan agar seorang anak memliki pengalaman ruang yang berbeda dan lebih menarik dari hanya sekedar suasana rumah, tetapi tanpa melupakan faktor kenyamanan dan skala proporsi anak itu sendiri.Keunikan dari hasil rancangan ini adalah bentuk tapaknya yang melengkung seperti kipas membuat massa bangunan yang tercipta menjadi lebih unik bila dibandingkan dengan bentuk tapak persegi pada umumnya. Massa bangunan yang melengkung akan memberikan pengalama-pengalaman ruang yang berbeda disetiap sisi sudut pandangnya. Banyaknya digunakan sistem selasar membuat bangunan terasa lebih luas dan terbuka serta menyatu dengan alam sekitar. Dari segi tampak bangunan, keunikan tercipta dari secondary skin di sisi selatan bangunan. Secondary skin yang disusun dari papan-papan akrilik dengan gradasi warna-warna, membuat penampilan bangunan jadi lebih menarik. Penyusunan warna-warna gradasi tersebut disesuaikan dengan letak kelas-kelas di belakangnya. Selain sebagai penambah estetik, secondary skin tersebut juga berfungsi sebagai pemberi identitas tiap ruang kelasnya.