2008 TA PP IS TIANTI AMANDA HADI 1-COVER.pdf
2008 TA PP IS TIANTI AMANDA HADI 1-BAB 1.pdf
2008 TA PP IS TIANTI AMANDA HADI 1-BAB 2.pdf
2008 TA PP IS TIANTI AMANDA HADI 1-BAB 3.pdf
2008 TA PP IS TIANTI AMANDA HADI 1-BAB 4.pdf
2008 TA PP IS TIANTI AMANDA HADI 1-BAB 5.pdf
2008 TA PP IS TIANTI AMANDA HADI 1-BAB 6.pdf
2008 TA PP IS TIANTI AMANDA HADI 1-BAB 7.pdf
2008 TA PP IS TIANTI AMANDA HADI 1-BAB 8.pdf
2008 TA PP IS TIANTI AMANDA HADI 1-BAB 9.pdf
2008 TA PP IS TIANTI AMANDA HADI 1-PUSTAKA.pdf
Kota Jakarta, sebagai ibu kota Negara Republik Indonesia adalah salah satu kota besar yang kerap kali mengalami banjir. Penyebab permasalahan banjir yang melanda Kota Jakarta ini merupakan hal yang tipikal pada beberapa wilayah di Kota Jakarta, yaitu alih fungsi lahan yang terjadi dalam waktu yang sangat cepat akibat pembangunan yang masih terus dilakukan, kondisi topografi Kota Jakarta yang terletak pada wilayah yang relatif datar dan saluran drainase yang sudah tidak mampu menampung air hujan akibat sedimentasi dan sampah. Salah satu contohnya adalah pada Komplek Kejaksaan, yang termasuk pada bagian hulu pada sistem tata air PHB UNAS-Siaga Bapenas namun masih mengalami permasalahan banjir. Banjir pada Komplek Kejaksaan ini disebabkan oleh lokasi Komplek Kejaksaan yang merupakan cekungan yang terletak pada kontur yang lebih rendah dari daerah di sekelilingnya sehingga air dari Pasar Minggu, Terminal Pasar Minggu dan Komplek Bea Cukai menuju ke Komplek Kejaksaan sementara saluran yang ada pada Komplek Kejaksaan sudah tidak mampu menampung air hujan sehingga air hujan melimpas ke jalan. Kondisi ini diperburuk dengan berkurangnya kapasitas saluran akibat sedimentasi, sampah serta masih banyaknya warga yang membuang air buangan domesiknya ke saluran drainase. Berdasarkan hasil perhitungan, debit tambahan pada saluran drainase dari air buangan domestik warga pada Komplek Kejaksaan mencapai 233,357 l/hari atau setara dengan 9,723 m3/jam dan surut dalam jangka waktu 53,92 jam. Untuk mengangani permasalahan banjir pada Komplek Kejaksaan perlu ditinjau kondisi eksisting saluran secara keseluruhan, yaitu dengan melakukan evaluasi kondisi eksisting sehingga dapat diajukan beberapa alternatif pemecahan masalah banjir pada Komplek Kejaksaan ini.