digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TA PP GUSWANDHI 1-COVER.pdf


2007 TA PP GUSWANDHI 1-BAB1.pdf

2007 TA PP GUSWANDHI 1-BAB2.pdf

2007 TA PP GUSWANDHI 1-BAB3.pdf

2007 TA PP GUSWANDHI 1-BAB4.pdf

2007 TA PP GUSWANDHI 1-BAB5.pdf

2007 TA PP GUSWANDHI 1-PUSTAKA.pdf

Industri tekstil menghasilkan limbah yang sulit diatasi karena kandungan pewarnanya. Pada pengolahan limbah tekstil diperlukan proses penghilangan warna sebelum dibuang ke lingkungan. Penelitian sebelumnya telah mempelajari teknologi penghilangan warna limbah dengan jamur lapuk putih dalam bioreaktor dengan sistem unggun tetap termodifikasi dengan hasil penghilangan warna yang memuaskan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi kinerja jamur dalam mendegradasi pewarna indigo dan daya tahannya untuk digunakan dalam beberapa siklus. Dengan demikian dapat diperoleh informasi mengenai potensi penggembangan sistem pengolahan limbah berwarna dengan menggunakan kultur jamur. Metode yang digunakan adalah pengambilan data primer yang dilakukan melalui penelitian laboratorium. Sebagai variabel penelitian adalah waktu kontak limbah dengan kultur jamur (15 menit dan 30 menit) dengan selang waktu 6 jam antar perendaman dan jenis pewarna (indigo carmine dan indigo bromine). Analisis sampel dilakukan melalui pengukuran intensitas warna, penentuan konsentrasi protein, serta analisis aktivitas enzim lakase sebagai salah satu agen pendegradasi zat warna. Penelitian dilakukan dengan menggunakan jamur isolat Indonesia, Marasmius sp., yang ditumbuhkan di media luffa. Limbah yang digunakan adalah limbah sintetik berkonsentrasi 100 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penghilangan warna signifikan terjadi pada hari keempat untuk setiap siklus. Hasil analisis warna menunjukkan rata-rata penurunan absorban pada panjang gelombang maksimum (661 nm) dari 1,556 A ke 0,701 A. Uji lakase menunjukkan aktivitas lakase tertinggi sebesar 44,17 U/L untuk pengolahan indigo carmine dan 14,71 U/L untuk pengolahan indigo bromine. Konsentrasi total protein pada medium yang mengandung warna menunjukkan konsentrasi protein tertinggi sebesar 30 mg/ml. Secara keseluruhan, hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem ini dapat digunakan untuk mendegradasi warna indigo dengan baik. Dengan demikian disimpulkan bahwa degradasi limbah pewarna dengan sistem unggun tetap termodifikasi menggunakan jamur Marasmius sp. menunjukkan hasil yang memuaskan dan mempunyai potensi untuk dikembangkan ke arah skala pilot.