digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2008 TA PP GIAN ANGGANA 1-BAB1.pdf
Terbatas Rizki Aprianti
» ITB

2008 TA PP GIAN ANGGANA 1-BAB2.pdf
Terbatas Rizki Aprianti
» ITB

2008 TA PP GIAN ANGGANA 1-BAB3.pdf
Terbatas Rizki Aprianti
» ITB

2008 TA PP GIAN ANGGANA 1-BAB4.pdf
Terbatas Rizki Aprianti
» ITB

2008 TA PP GIAN ANGGANA 1-BAB5.pdf
Terbatas Rizki Aprianti
» ITB

2008 TA PP GIAN ANGGANA 1-BAB6.pdf
Terbatas Rizki Aprianti
» ITB


Dalam dunia industri, model matematika yang akurat sangat diperlukan untuk merancang pengontrol yang baik. Identifikasi sistem merupakan cara untuk menentukan model matematika dari suatu proses dinamik dengan menggunakan data pengukuran. Dalam penelitian ini telah diidentifikasi sebuah sistem non-linier pada sistem lup tertutup dengan menggunakan dua pendekatan yaitu, pendekatan langsung dan pendekatan joint input-output. Pada dasarnya identifikasi sistem lup tertutup membutuhkan metode-metode identifikasi yang berbeda dengan sistem lup terbuka. Pada penelitian ini algoritma Luus Jaakola digunakan untuk identifikasi. Algoritma Luus Jaakola sendiri merupakan algoritma yang biasanya digunakan untuk optimasi, tetapi dalam penelitian ini dicoba untuk digunakan dalam identifikasi sistem. Model ARX, Hammerstein dan neural network digunakan dalam identifikasi sistem pada penelitian ini. Sistem lup tertutup yang digunakan dalam penelitian ini adalah sistem kontrol temperatur produk atas dari ammonia stripper yang berada di PT. XYZ. Plant ini merupakan bagian dari plant produksi amoniak dan berfungsi untuk memisahkan air dan amoniak. Hasil dari identifikasi sistem lup tertutup dengan menggunakan algoritma Luus Jaakola menunjukkan bahwa algoritma ini baik digunakan untuk identifikasi sistem. Hal ini dibuktikan dengan nilai RMSE yang kecil dari hasil identifikasi dan validasi. Nilai RMSE untuk identifikasi dengan model ARX, Hammerstein, dan neural network adalah 0,011; 0,015; dan 0,012.