digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TA PP ELEAZAR MARVIN 1-COVER.pdf


2007 TA PP ELEAZAR MARVIN 1-BAB1.pdf

2007 TA PP ELEAZAR MARVIN 1-BAB2.pdf

2007 TA PP ELEAZAR MARVIN 1-BAB3 A.pdf

2007 TA PP ELEAZAR MARVIN 1-BAB3 B.pdf

2007 TA PP ELEAZAR MARVIN 1-BAB4.pdf

2007 TA PP ELEAZAR MARVIN 1-BAB5.pdf

2007 TA PP ELEAZAR MARVIN 1-PUSTAKA.pdf

Kereta api merupakan alat angkutan penumpang maupun barang yang memiliki keunggulan terutama dalam hal kapasitas angkut yang besar, efisien, aman, serta kelancaran transportasi dibandingkan alat angkutan lainnya. Untuk mencapai hal tersebut, sarana kereta api tersebut (lokomotif, kereta, dan gerbong) haruslah dapat beroperasi seoptimum mungkin dengan breakdown atau unscheduled down time akibat kerusakan komponen-komponennya diminimalkan. Keandalan (reliability) sarana sangat menentukan kelancaran, keselamatan, keamanan dan keberhasilan pengoperasian kereta api. Salah satu sistem dalam kereta api adalah sistem suspensi, yang terdiri dari tiga jenis pegas yaitu pegas dukung, pegas ayun dalam dan pegas ayun luar. Pada tahun 2006 diidentifikasikan bahwa pegas dukung merupakan komponen sistem suspensi yang paling banyak mengalami kegagalan sehingga mengakibatkan unscheduled down time. Oleh karena itu, dalam penulisan tugas sarjana ini, penulis melakukan analisis kegagalan yang meliputi aspek perancangan, aspek material, aspek proses produksi dan bentuk-bentuk kegagalannya. Aspek perancangan menghasilkan safety faktor yang cukup terhadap beban statik dan kejut, namun mempunyai umur lelah yang cukup pendek. Aspek material menunjukkan bahwa material yang mempunyai komposisi kimia dan struktur mikro yang sesuai dengan standar, namun memiliki pengotor yang melebihi standard. Aspek proses produksi mengidentifikasikan bahwa proses produksi yang dilakukan tidak sesuai dengan standard. Kegagalan yang terjadi merupakan kegagalan fatigue dan patah getas yang diakibatkan oleh ketidaksesuaian proses produksi dengan standard dan pengotor material.