2008 TS PP DERY INDRAWAN 1-COVER.pdf
2008 TS PP DERY INDRAWAN 1-BAB 1.pdf
2008 TS PP DERY INDRAWAN 1-BAB 2.pdf
2008 TS PP DERY INDRAWAN 1-BAB 3.pdf
2008 TS PP DERY INDRAWAN 1-BAB 4.pdf
2008 TS PP DERY INDRAWAN 1-BAB 5A.pdf
2008 TS PP DERY INDRAWAN 1-BAB 5B.pdf
2008 TS PP DERY INDRAWAN 1-BAB 6.pdf
2008 TS PP DERY INDRAWAN 1-PUSTAKA.pdf
Salah satu skema dalam penanganan semburan lumpur Lapindo adalah dengan mengalirkan lumpur ke Kali Porong. Namun demikian penanganan ini dikhawatirkan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap morfologi Kali Porong. Hal ini mulai tampak dengan terjadinya pendangkalan Kali Porong terutama di ruas pipa spillway lumpur setinggi kurang lebih tiga meter. Lumpur yang dialirkan ke Kali Porong ternyata tidak bisa dengan mudah terangkut ke muara. Kondisi lebih buruk terjadi pada saat musim kering dimana debit yang dialirkan ke Kali Porong menjadi semakin terbatas. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui karakteristik gerak mula partikel lumpur yang dicari melalui serangkaian percobaan saluran kaca di laboratorium hidraulika. Analisis kemudian dilakukan dengan cara membandingkan besarnya parameter tegangan geser kritis sedimen,Tcr, dengan tegangan geser dasar aliran Kali Porong,T0. Apabila T0 > Tcr maka dapat dipastikan lumpur akan dapat diangkut oleh aliran Kali Porong dan apabila sebaliknya, maka lumpur akan mengendap di lokasi tersebut. Tegangan geser aliran Kali Porong dicari dengan bantuan model matematik yang disusun dalam berbagai skenario. Berdasarkan analisis model tersebut, maka debit minimum yang diperlukan guna mengangkut lumpur agar tidak mengendap di Kali Porong dapat diprediksi. Metodologi desain eksperimen guna mengetahui gerak mula lumpur Lapindo, karakteristik sifat lumpur dan analisis kemampuan Kali Porong dalam mengangkut sedimen akan diuraikan dalam tulisan ini.