Promosi makanan dan minuman yang mengandung kalsium
sebagai penguat tulang pada masa pertumbuhan atau antiosteoporosis pada orang dewasa banyak didapatkan. Intervensi melalui makanan difokuskan pada pemasukan kalsium yang merupakan mineral utama penyusun tulang (Akesson, 1998; OBrien, 1998). Apabila kandungan
mineral utama tulang (kalsium) berkurang maka kekuatan tulang menurun dan tulang akan kehilangan struktur pendukung interna (Paturusi, 2001). Proses pertumbuhan tulang meliputi proses sekresi dan pemadatan untuk menyusun matriks tulang. Kekuatan tulang selain
ditentukan oleh kandungan mineral massa tulang juga ditentukan oleh karakteristik struktural tulang yaitu ukuran, bentuk dan susunan arsitektur tulang. Penurunan massa tulang selain diidentifikasi dari
kepadatan tulang, juga dapat diprediksi dari perubahan struktural tulang misalnya perubahan massa bagian kortikal dan trabekula. Perubahan