digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2001 TS PP ARI WIDYANTI 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2001 TS PP ARI WIDYANTI 1-BAB 1.pdf
File tidak tersedia

2001 TS PP ARI WIDYANTI 1-BAB 2.pdf
File tidak tersedia

2001 TS PP ARI WIDYANTI 1-BAB 3.pdf
File tidak tersedia

2001 TS PP ARI WIDYANTI 1-BAB 4.pdf
File tidak tersedia

2001 TS PP ARI WIDYANTI 1-BAB 5.pdf
File tidak tersedia

2001 TS PP ARI WIDYANTI 1-BAB 6.pdf
File tidak tersedia

2001 TS PP ARI WIDYANTI 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Interaksi manusia-komputer merupakan suatu aktivitas yang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Seringkali pada saat beraktivitas di depan komputer, dalam jangka waktu tertentu muncul keluhan dari pengguna komputer yang disebabkan oleh beban kerja yang dialami pengguna. Beban kerja yang dialami oleh pengguna komputer berupa beban kerja fisik dan mental. Munculnya beban kerja ini terutama dapat terlihat pada kecenderungan penurunan performansi kerja pengguna komputer setelah jangka waktu tertentu. Dalam tesis ini, penelitian lebih difokuskan pada beban mental pada interaksi manusia-komputer. Untuk mengantisipasi dan mencari solusi dari munculnya beban mental ini, maka perlu dibentuk suatu model yang dapat menjelaskan terjadinya beban metal pada interaksi manusia-komputer. Berdasarkan studi literatur, faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya beban mental dan akhirnya membangun model yang dimaksud tersebut di atas adalah: - kebutuhan mental - kebosanan - lingkungan fisik kerja - kelelahan fisik - tingkat kesulitan kerja - kebutuhan waktu Untuk memvalidasikan faktor-faktor tersebut, maka disebarkan kuesioner kepada pengguna komputer untuk mencari kesepakatan responden mengenai faktor-faktor tersebut di atas. Responden yang dipilih adalah mahasiswa, karena mahasiswa merupakan satu populasi pengguna komputer dengan frekuensi penggunaan komputer yang cukup tinggi. Berdasarkan model yang terbentuk, dengan menggunakan eksperimen Stroop, dikembangkan suatu metode yang dapat mengkuantifikasikan besarnya beban mental yang dialami oleh pengguna komputer. Responden yang diminta untuk melakukan eksperimen Stroop dipilih berdasarkan pengalaman menggunakan komputer dan kriteria buta warna, serta kapasitas VO2 maks. Setelah mengerjakan eksperimen Stroop, mereke diminta untuk memberikan bobot dan nilai untuk setiap faktor yang ada pada model. Respon yang diberikan oleh responden divalidasikan dengan beberpa kriteria fisiologis yaitu rata-rata denyut nadi, performansi kerja, dan konversi denyut nadi dalam konsumsi energi. Uji statistik memberikan hasil bahwa besarnya beban mental yang direspon oleh responden memiliki korelasi tinggi dengan konsumsi energi. Metode yang akhirnya terbentuk terbukti dapat mengkuantifikasikan besarnya beban mental pada 2 desain eksperimen Stroop yang berbeda (Stroop 1 dan 2) dengan tingkat kepentingan faktor yang berbeda sesuai dengan kondisi kerja, serta memberikan hasil yang relevan dengan besarnya konsumsi energi responden.