digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TS PP ADITYA MULIAKUSUMAH 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2007 TS PP ADITYA MULIAKUSUMAH 1-BAB 1.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP ADITYA MULIAKUSUMAH 1-BAB 2.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP ADITYA MULIAKUSUMAH 1-BAB 3.pdf
File tidak tersedia

2007 TS PP ADITYA MULIAKUSUMAH 1-Bab 4.pdf
File tidak tersedia

2207 TS PP ADITYA MULIAKUSUMAH 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Saat ini posisi instalasi laboratorium klinik sebuah rumah sakit sangatlah strategis dikarenakan instalasi laboratorium dapat menjadi profit center sebuah rumah sakit. RSU Pindad Bandung bermaksud untuk mengembangkan instalasi laboratoriumnya menjadi suatu unit bisnis yang dapat memberikan kontribusi positif terhadap keuntungan rumah sakit. Namun permasalahan yang dihadapi oleh instalasi laboratorium saat ini adalah belum adanya suatu kajian rencana strategis yang dapat dijadikan arahan pengembangan instalasi laboratorium klinik Rumah Sakit Umum Pindad. Manajemen strategis terdiri dari empat elemen dasar yaitu pengamatan lingkungan, formulasi strategi, implementasi strategi dan evaluasi dan kontrol. Untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan maka empat elemen dasar ini dibagi ke dalam delapan langkah proses pengambilan keputusan strategis. Analisa SWOT digunakan untuk menilai situasi yang terjadi baik situasi lingkungan sosial dan industri dan juga situasi internal RSU Pindad dan instalasi laboratorium. SWOT juga dapat digunakan untuk menghasilkan beberapa alternatif strategi. Saat ini strategi kompetisi yang dilakukan oleh instalasi laboratorium klinik RSU Pindad adalah Cost Focus. Dalam jangka pendek strategi cost focus ini masih dapat digunakan tapi jangan hanya bersandar dari captive market yang sudah jenuh. Dalam jangka panjang strategi cost focus harus bergeser ke arah cost leadership karena segmen ceruk ini akan jenuh bahkan tergerus oleh para pesaing yang ikut terjun meraih segmen perusahaan ini. Strategi kompetisi cost leadership ini harus didukung oleh kesiapsediaan internal laboratorium. Strategi ini membutuhkan fasilitas laboratorium yang sangat efisien, reduksi biaya terus menerus berbasis pengalaman, biaya ketat dan kontrol biaya overhead, dan minimalisasi biaya riset dan pengembangan, pelayanan, penjualan, promosi dan lain-lain. Implementasi pengembangan dibagi kedalam tiga fase yaitu fase memperkuat internal, fase ekspansi dan fase mandiri. Pada fase mandiri adalah fase dimana struktur organisasi menjadi unit bisnis strategis.