digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TA PP WIDIYARTI 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2007 TA PP WIDIYARTI 1-BAB 1.pdf
File tidak tersedia

2007 TA PP WIDIYARTI 1-BAB 2.pdf
File tidak tersedia

2007 TA PP WIDIYARTI 1-BAB 3.pdf
File tidak tersedia

2007 TA PP WIDIYARTI 1-BAB 4.pdf
File tidak tersedia

2007 TA PP WIDIYARTI 1-BAB 5.pdf
File tidak tersedia

2007 TA PP WIDIYARTI 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Abstrak: Senyawa hidrokarbon merupakan pencemar yang berbahaya bagi lingkungan. Jika keberadaannya dalam lingkungan melebihi batas maksimum daya dukung lingkungan, maka akan menimpulkan dampak yang berbahaya bagi lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan pengolahan khusus untuk menurunkan kadarnya dengan mengubahnya menjadi senyawa yang ramah lingkungan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja mixed culture Rhizopetrofilik dalam mendegradasi senyawa hidrokarbon dalam lumpur minyak bumi dengan adanya penambahan biosurfaktan yang dihasilkan oleh Azotobacter vinelandii. Metode yang digunakan untuk mengetahui kinerja mixed culture Rhizopetrofilik dalam mendegradasi senyawa hidrokarbon yaitu dengan metode penyisihan secara biologi menggunakan dalam batch reactor dan aplikasi dalam reaktor bioremediasi tanah. Parameter yang diukur untuk mengetahui kinerja mixed culture Rhizopetrofilik yaitu viabilitas sel mikroorganisme menggunakan metode Spektrofotometri dan Total Petrolem Hydrocarbon dengan menggunakan metode Gravimetri. Pada proses degradasi ini ditambahkan surfaktan yang dihasilkan bakteri Azotobacter vinelandii untuk memperluas tegangan permukaan antara bakteri dan substrat sehingga proses ini menjadi efektif. Proses degradasi senyawa hidrokarbon yang paling optimum ditunjukkan oleh reaktor dengan perlakuan penambahan mixed culture Rhizopetrofilik dan surfactant producing bacteria pada konsentrasi lumpur 5% dengan kandungan TPH sebesar 1,43% dengan efisiensi sebesar 98,73%. Parameter kinetika pertumbuhan dari percobaan diperoleh nilai m = 0,11942 hari-1 dan Ks = 0,72% (7.200 mg/L). Dari parameter kinetika yang dihasilkan, dapat dikatakan bahwa mixed culture R memiliki afinitas yang tinggi. Laju pertumbuhan spesifik bakteri dalam sel bioremediasi adalah sebesar 0,0482 hari -1. Laju penurunan TPH pada sel bioremediasi pada penambahan limbah lumpur 5% dengan kandungan TPH sebesar 1,69% adalah sebesar 0,0613 hari-1. Efisiensi penurunan kadar TPH dalam sel bioremediasi sebesar 44,65%.