Perpustakaan Digital ITB

Indonesia menjadi salah satu daerah endemis infeksi virus dengue. Tercatat pada tahun 2020 terdapat 95893 kasus infeksi dengue dengan jumlah meninggal akibat infeksi ini mencapai 661 orang. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya untuk mengendalikan infeksi virus dengue. Virus dengue terdiri dari empat serotipe yiatu DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4. DENV-3 menjadi serotipe dengue yang paling banyak menginfeksi di Bandung. Protein envelope merupakan salah satu protein yang penting dalam virus dengue. Protein ini berfungsi untuk mengikat daerah reseptor dan fusi virus dengan membran sel inang. Selain itu protein envelope juga berperan dalam merangsang sistem kekebalan tubuh melalui pembentukan antibodi netralisasi. Kemampuan ini menjadikan protein envelope dapat digunakan sebagai antigen pada pengembangan kit deteksi infeksi dengue berbasis antibodi. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan pemodelan struktur protein envelope virus dengue serotipe 3 isolat Bandung dan analisis epitope pada protein tersebut. Kemudian setelah epitope teridentifikasi, dilakukan ekspresi protein envelope DENV-3 pada sel Pichhia pastoris. Pemodelan struktur protein dilakukan dengan menggunakan server SWISS MODEL dengan perolehan residu di daerah paling disukai sebanyak 84,6%. Analisis epitope linear dilakukan melalui metode Bepipred Linear Epitope Prediction 2.0, Chou and Fasman Beta-Turn Prediction, Kurplus and Schulz Flexibility Prediction, dan juga dengan menggunakan BCPred. Sedangkan untuk epitope diskontinu dianalisis dengan menggunakan dua metode yaitu Discotope dan EpiPred. Epitope linear dan diskontinu pada protein envelope DENV-3 Isolat Bandung berhasil ditentukan dan diperkirakan memiliki beberapa situs yang tersebar di seluruh domain. Hasil ekspresi protein envelope DENV-3 pada sel Pichia pastoris yang diamati dengan teknik SDS PAGE menunjukkan adanya pita protein yang berukuran 45 kDa.