digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini menganalisis risk adjusted return dari perusahaan Multi Finance yang telah go public atau menawarkan saham perusahaan untuk diperjual belikan oleh masyarakat luas, di Indonesia dengan menggunakan Sharpe Index, Treynor Ratio, dan Jensen Alpha. Perusahaan yang dievaluasi adalah Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF), Buana Finance Tbk (BBLD), BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN), Batavia Prosperindo Finance Tbk (BPFI), Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN), Danasupra Erapacific Tbk (DEFI) , Fuji Finance Indonesia Tbk (FUJI), Radana Bhaskara Finance Tbk (HDFA), Intan Baruprana Finance Tbk (IBFN), Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS), Mandala Multifinance Tbk (MFIN), Pool Advista Finance Tbk (POLA), Tifa Finance Tbk (TIFA), Trust Finance Indonesia Tbk (TRUS), Verena Multi Finance Tbk (VRNA), Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga penutupan mingguan masing-masing perusahaan, sedangkan risk free rate diambil dari kurs Bank Indonesia (BI) selama periode Mei 2017 sampai Mei 2021. Data diperoleh dari Yahoo Finance dan website resmi Bank Indonesia. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah bahwa berdasarkan Sharpe Index dan Jensen Alpha, semua perusahaan Multi Finance yang terdaftar di Indonesia merupakan pilihan investasi yang baik, karena mereka dapat memperoleh skor positif pada kedua pengukuran, yang menunjukkan bahwa semua perusahaan berkinerja lebih baik daripada risk free rate per total risk jika dilihat berdasarkan Sharpe Index, dan lebih baik dari pasar jika dilihat berdasarkan Jensen Alpha. Namun, hanya 13 perusahaan yang mampu berkinerja lebih baik daripada risk free rate berdasarkan Treynor Ratio, yang berarti bahwa 13 perusahaan tersebut merupakan pilihan investasi yang baik dan berkinerja lebih baik daripada risk free rate per systematic risk. 3 perusahaan, IBFN, HDFA, dan TRUS tidak dapat mencapai skor positif dalam pengukuran ini, yang berarti bahwa 3 perusahaan tersebut merupakan investasi yang tidak baik dan berkinerja lebih buruk dibandingkan risk free rate per systematic risk. TIFA adalah perusahaan yang memiliki kinerja terbaik dalam penelitian ini, karena berhasil mencapai skor tertinggi dalam Sharpe Index dan secara konsisten mencetak skor dalam nomor 4 teratas di 2 ukuran lainnya. Di sisi lain, CFIN adalah perusahaan dengan kinerja terburuk dalam penelitian ini karena mencetak hasil terburuk pada Sharpe Index dan Jensen Alpha bersamaan dengan skor terburuk keempat pada Treynor Ratio. Investor atau Calon Investor diharapkan menggunakan hasil penelitian ini sebagai bagian dari analisis yang lebih besar sebelum berinvestasi. Lebih bijaksana untuk menganalisis perusahaan lebih lanjut menggunakan berbagai metrik yang berbeda untuk menemukan opsi investasi terbaik. Peneliti selanjutnya sebaiknya menggunakan lebih banyak pengukuran untuk memberikan informasi yang lebih komprehensif mengenai ABSTRAK risiko yang disesuaikan dengan pengembalian perusahaan Multi Finance yang terdaftar di Indonesia. Beberapa contohnya adalah dengan menggunakan Adjusted Sharpe Index untuk menghilangkan bias dalam memperkirakan standar deviasi atau Information Ratio untuk menghitung kelebihan pengembalian terhadap