digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Dini Aulya Rahmi
PUBLIC Alice Diniarti

Temperatur minimum di Cekungan Bandung pada tahun 2019 berfluktuatif dari waktu ke waktu. Pembentukan temperatur minimum dipengaruhi oleh berbagai faktor meteorologi seperti intensitas matahari yang masuk ke bumi, keberadaan awan dan kelembapan udara di suatu wilayah. Dalam penelitian ini dikaji proses pembentukan dan variasi temperatur minimum di Cekungan Bandung tahun 2019 yang berfokus pada analisis kesetimbangan energi permukaan. Data observasi permukaan dari Stasiun BMKG Cemara akan dibandingkan dengan data reanalisis ERA5 untuk menganalisis variasi kejadian temperatur minimum di Cekungan Bandung. Temperatur minimum akan diidentifikasi menjadi temperatur minimum rendah (Tmin rendah) dan temperatur minimum tinggi (Tmin tinggi). Pembentukan temperatur minimum akan dianalisis menggunakan metode kesetimbangan energi permukaan serta memperhitungkan kondisi atmosfer skala sinoptik yang terjadi saat Tmin rendah dan Tmin tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan pembentukan temperatur minimum yang terjadi pada tahun 2019 di Cekungan Bandung saat Tmin rendah dan Tmin tinggi diakibatkan adanya perubahan radiasi gelombang panjang yang balik ke bumi. Hal ini utamanya dikendalikan oleh kondisi awan rendah dan kelembapan relatif yang terjadi di hari sebelumnya. Perbedaan kondisi cuaca tersebut didorong oleh pola sinoptik yang cukup berbeda akibat tekanan permukaan dan transpor kelembapan di Pulau Jawa dan sekitarnya.