digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Velia
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Velia
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Velia
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Velia
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Velia
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Velia
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Velia
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Kebutuhan masyarakat pesisir terhadap lahan untuk pengembangan budidaya tambak ikan telah menyebabkan terjadinya perubahan pada ekosistem mangrove. Masyarakat di Desa Muara dan Langensari Subang telah mengembangkan pola budidaya tambak mangrove dengan intensitas tutupan mangrove yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas dan penghasilan bersih dari budidaya tambak mangrove pada lokasi dengan intensitas mangrove yang berbeda, yang dikategorikan kedalam intensitas mangrove tinggi, sedang, dan dan rendah di kedua desa tersebut. Penelitian ini dilakukan melalui survei lapangan dan wawancara dengan masyarakat pengelola tambak mangrove. Jumlah keseluruhan responden adalah 30 orang, terdiri dari masing masing 10 orang pengelola tambak mangrove dengan intensitas mangrove tinggi, sedang dan rendah. Data yang dikumpulkan meliputi data tentang keadaan tambak, pengelolaan tambak, jenis ikan yang dibudidayakan, biaya produksi, hasil panen, dan penghasilan yang diperoleh dari tambak. Selanjutnya data produktivitas dan penghasilan bersih di ketiga tipe tambak mangrove dibandingkan dengan menggunakan uji One Way ANOVA pada program Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah hasil panen pada tambak mangrove dengan intesitas mangrove tinggi adalah 106,79 Kg/Ha/Tahun, pada intensitas mangrove sedang 106,86 Kg/Ha/Tahun, dan pada intensitas mangrove rendah 95,55 Kg/Ha/Tahun. Rata-rata penghasilan bersih dari budidaya tambak mangrove dengan intensitas mangrovetinggi adalah Rp26.526.904/Ha/Tahun, pada intensitas mangrove sedang Rp13.953.142/Ha/Tahun, dan pada intensitas mangrove rendah Rp16.085.123/Ha/Tahun. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata pada produksi dan penghasilan bersih dari budidaya tambak mangrove dengan intensitas mangrove yang berbeda. Hasil dari penelitian ini menggambarkan bahwa budidaya tambak mangrove sebaiknya dilakukan dengan intensitas mangrove yang tinggi, karena di satu sisi tingkat produksinya relatif sama dengan tambak mangrove dengan intensitas mangrove sedang dan rendah, namun di sisi lain berpotensi memberikan bentuk bentuk jasa ekosistem mangrove lainnya.