Covid-19 membawa perubahan besar dalam perilaku beli masyarakat. Percepatan
perkembangan teknologi dan juga kemunculan aplikasi yang booming seperti TikTok
membuka peluang lebar yang diminati para pebisnis. Penting bagi para pebisnis ini untuk
mengerti faktor-faktor berpengaruh terbesar dalam TikTok sebagai aplikasi yang kini tengah
booming agar strategi pemasaran dapat dilakukan seefektif dan seefisien mungkin. Penelitian
ini berfokus pada bisnis-bisnis di sektor kuliner, yakni merupakan sektor besar di Indonesia
yang diyakini kebal akan pandemi Covid-19 dan bahkan diprediksi untuk berkembang secara
pesat seiring pergantian perilaku beli masyarakat yang dipengaruhi teknologi.
Penelitian ini mengangkat teori Buyer Behavior oleh (Howard and Sheth, 2001)ku dari
masyarakat dan mencari tahu variabel yang secara signifikan terbukti sebagai faktor penting
yang berpengaruh terhadap intensi dalam membeli. Data dalam penelitian ini berasal dari
penyebaran kuesioner 7 Point Likert Scale yang diisi oleh 199 responden dari kalangan
Generasi Z yang rutin menggunakan aplikasi TikTok di setiap harinya serta pernah membeli
produk kuliner yang tampil di TikTok setidaknya satu kali.
Analisa dilakukan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) melalui aplikasi
statistik SPSS 26 dan AMOS 26. Penelitian ini mendapati bahwa Informational Based
Content dan E-WOM berpengaruh signifikan terhadap Brand Attitude dan Purchase
Intention. Sedangkan, Recreational Based Content dan Involvement with a Brand hanya
berpengaruh signifikan pada Brand Attitude. Penelitian ini juga mendapati bahwa Brand
Attitude berpengaruh terhadap Purchase Intention dan secara signifikan berperan sebagai
variabel mediasi