digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Flavius Fariodi
PUBLIC Alice Diniarti

Sistem ERP dipandang sebagai suatu teknologi informasi yang penting bagi perusahaan karena potensi manfaat yang bisa diberikan. Saat ini banyak perusahaan telah menerapkan sistem ERP, akan tetapi terdapat penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa hampir 50% proyek ERP dianggap tidak berhasil atau tidak mencapai harapan, terutama pada fase post-project. Model penerimaan teknologi banyak digunakan untuk mengkaji permasalahan ini. Seiring dengan perkembangan teknologi, faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan teknologi juga berkembang. Penelitian ini akan berfokus pada model penerimaan teknologi dengan pendekatan berbasis value dimana konstruk dependen yang digunakan adalah continuous extended use. Model ini dibangun dengan menggunakan model dasar value based adoption model (VAM) - expectation confirmation model (ECM) dengan memperbarui komponen perceived benefit dan perceived sacrifice kemudian ditambahkan anteseden perceived quality dan leadership. Pada penelitian ini, pengolahan data dilakukan dengan menggunakan 96 data responden PT X, sebuah perusahaan penghasil bubur kayu yang terintegrasi mulai dari kebun hingga produksi kertas. PT X telah menggunakan sistem ERP sejak tahun 2000. Metode statistik yang digunakan adalah PLS-SEM yang berguna untuk menghasilkan model prediksi penggunaan teknologi dengan pendekatan berbasis value. Hasil penelitian ini menyimpulkan perceived value dan satisfaction merupakan predictor dari continuance extended use, kemudian perceived risk sebagai komponen perceived sacrifice, Affect dan Productivity Improvement sebagai komponen perceived benefit dapat digunakan sebagai predictor untuk continuous extended use melalui konstruk perceived value. Faktor perceived quality terbukti memberikan pengaruh tidak langsung terhadap perceived value, sedangkan transformational leadership memberikan pengaruh yang tidak signifikan.