digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Anita Zahra Amatullah
PUBLIC yana mulyana

BAB 1 Anita Zahra Amatullah
PUBLIC yana mulyana

BAB 2 Anita Zahra Amatullah
PUBLIC yana mulyana

BAB 3 Anita Zahra Amatullah
PUBLIC yana mulyana

BAB 4 Anita Zahra Amatullah
PUBLIC yana mulyana

BAB 5 Anita Zahra Amatullah
PUBLIC yana mulyana

BAB 6 Anita Zahra Amatullah
PUBLIC yana mulyana

COVER Anita Zahra Amatullah
PUBLIC yana mulyana

PUSTAKA Anita Zahra Amatullah
PUBLIC yana mulyana

Alzheimer’s disease (AD) merupakan gangguan degeneratif otak dengan prevalensi cukup tinggi. Pegagan (Centella asiatica) merupakan tumbuhan dari famili Apiaceae yang diketahui memiliki efek pada proses belajar dan memori. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model hewan AD yang diinduksi aloksan secara icv serta menguji aktivitas ekstrak air dan fraksi pegagan terhadap memori hewan AD. Pada penelitian ini dilakukan pengujian daya ingat mencit menggunakan dua alat berupa water maze dan Y-maze dengan nilai ELT sebagai parameter, uji ini dilaksanakan pada hari ke 1, 3, 5, 7, 14 dan 21 setelah induksi. ELT atau waktu latensi adalah waktu yang dibutuhkan mencit untuk menaiki platform yang tersembunyi dalam water maze dan lengan yang berisi makanan pada Y-maze. Pada akhir penelitian, perwakilan dari tiap kelompok dikorbankan untuk pemeriksaan histologi otak dan pengukuran aktivitas enzim asetilkolinesterase. Hasil menunjukkan bahwa nilai ELT rata-rata kontrol positif memiliki perbedaan bermakna (p<0,01) terhadap nilai ELT awal mencit dan kelompok kontrol negatif baik pada water maze maupun Y-maze. Pada hari pertama pengujian, terdapat perbedaan bermakna (p<0,01) antara kelompok FA32 (kelompok aloksan 5,6 mg/kg bb dan fraksi air pegagan 32 mg/kg bb), FA56 (kelompok aloksan 5,6 mg/kg bb dan fraksi air 56 mg/kg bb), dan EA280 (kelompok aloksan 5,6 mg/kg bb dan ekstrak air 280 mg/kg bb) terhadap kontrol positif pada water maze, sedangkan pada Y-maze tidak terdapat perbedaan bermakna antara semua kelompok terapi terhadap kelompok kontrol positif. Pada hari ke-3 pengujian, terdapat perbedaan bermakna (p<0,01) antara semua kelompok terapi kecuali FEA56 (kelompok aloksan 5,6 mg/kg bb dan fraksi etil asetat 56 mg/kg bb) terhadap kontrol positif pada water maze, sedangkan pada Y-maze, perbedaan bermakna (p<0,01) hanya ditunjukkan oleh kelompok FA56, EA280 (kelompok aloksan 5,6 mg/kg bb dan ekstrak air 280 mg/kg bb), dan EA420 (kelompok aloksan 5,6 mg/kg bb dan ekstrak air 420 mg/kg bb) terhadap kontrol positif. Pada hari ke 5 hingga ke 21 pengujian, terdapat perbedaan bermakna (p<0,01) antara semua kelompok terapi dibandingkan kelompok kontrol positif baik pada water maze maupun Y-maze. Hasil histologi otak menunjukkan sejumlah besar neuroglia dan sel piramid yang mengalami nekrosis pada kelompok kontrol positif dibandingkan kelompok terapi dan kontrol negatif. Berdasarkan hasil pengukuran aktivitas enzim asetilkolinesterase, semua kelompok terapi kecuali FA56, menunjukkan aktivitas enzim yang tinggi dibandingkan kontrol positif. Dari hasil penelitian diketahui bahwa aloksan 5,6 mg/kg bb icv dapat digunakan sebagai agen penginduksi AD pada mencit. Pada semua parameter uji, ekstrak air yang mengandung senyawa golongan flavonoid dan fenol maupun fraksi herba pegagan memiliki aktivitas yang baik terhadap daya ingat mencit AD dimana hasil yang paling baik ditunjukkan oleh fraksi air pegagan dosis 32 mg/kg bb.