ABSTRAK Anita Zahra Amatullah
PUBLIC yana mulyana BAB 1 Anita Zahra Amatullah
PUBLIC yana mulyana BAB 2 Anita Zahra Amatullah
PUBLIC yana mulyana BAB 3 Anita Zahra Amatullah
PUBLIC yana mulyana BAB 4 Anita Zahra Amatullah
PUBLIC yana mulyana BAB 5 Anita Zahra Amatullah
PUBLIC yana mulyana BAB 6 Anita Zahra Amatullah
PUBLIC yana mulyana COVER Anita Zahra Amatullah
PUBLIC yana mulyana PUSTAKA Anita Zahra Amatullah
PUBLIC yana mulyana
Alzheimer’s disease (AD) merupakan gangguan degeneratif otak dengan prevalensi cukup tinggi.
Pegagan (Centella asiatica) merupakan tumbuhan dari famili Apiaceae yang diketahui memiliki
efek pada proses belajar dan memori. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model
hewan AD yang diinduksi aloksan secara icv serta menguji aktivitas ekstrak air dan fraksi pegagan
terhadap memori hewan AD. Pada penelitian ini dilakukan pengujian daya ingat mencit
menggunakan dua alat berupa water maze dan Y-maze dengan nilai ELT sebagai parameter, uji ini
dilaksanakan pada hari ke 1, 3, 5, 7, 14 dan 21 setelah induksi. ELT atau waktu latensi adalah
waktu yang dibutuhkan mencit untuk menaiki platform yang tersembunyi dalam water maze dan
lengan yang berisi makanan pada Y-maze. Pada akhir penelitian, perwakilan dari tiap kelompok
dikorbankan untuk pemeriksaan histologi otak dan pengukuran aktivitas enzim asetilkolinesterase.
Hasil menunjukkan bahwa nilai ELT rata-rata kontrol positif memiliki perbedaan bermakna
(p<0,01) terhadap nilai ELT awal mencit dan kelompok kontrol negatif baik pada water maze
maupun Y-maze. Pada hari pertama pengujian, terdapat perbedaan bermakna (p<0,01) antara
kelompok FA32 (kelompok aloksan 5,6 mg/kg bb dan fraksi air pegagan 32 mg/kg bb), FA56
(kelompok aloksan 5,6 mg/kg bb dan fraksi air 56 mg/kg bb), dan EA280 (kelompok aloksan 5,6
mg/kg bb dan ekstrak air 280 mg/kg bb) terhadap kontrol positif pada water maze, sedangkan pada
Y-maze tidak terdapat perbedaan bermakna antara semua kelompok terapi terhadap kelompok
kontrol positif. Pada hari ke-3 pengujian, terdapat perbedaan bermakna (p<0,01) antara semua
kelompok terapi kecuali FEA56 (kelompok aloksan 5,6 mg/kg bb dan fraksi etil asetat 56 mg/kg
bb) terhadap kontrol positif pada water maze, sedangkan pada Y-maze, perbedaan bermakna
(p<0,01) hanya ditunjukkan oleh kelompok FA56, EA280 (kelompok aloksan 5,6 mg/kg bb dan
ekstrak air 280 mg/kg bb), dan EA420 (kelompok aloksan 5,6 mg/kg bb dan ekstrak air 420
mg/kg bb) terhadap kontrol positif. Pada hari ke 5 hingga ke 21 pengujian, terdapat perbedaan
bermakna (p<0,01) antara semua kelompok terapi dibandingkan kelompok kontrol positif baik
pada water maze maupun Y-maze. Hasil histologi otak menunjukkan sejumlah besar neuroglia dan
sel piramid yang mengalami nekrosis pada kelompok kontrol positif dibandingkan kelompok
terapi dan kontrol negatif. Berdasarkan hasil pengukuran aktivitas enzim asetilkolinesterase,
semua kelompok terapi kecuali FA56, menunjukkan aktivitas enzim yang tinggi dibandingkan
kontrol positif. Dari hasil penelitian diketahui bahwa aloksan 5,6 mg/kg bb icv dapat digunakan
sebagai agen penginduksi AD pada mencit. Pada semua parameter uji, ekstrak air yang
mengandung senyawa golongan flavonoid dan fenol maupun fraksi herba pegagan memiliki
aktivitas yang baik terhadap daya ingat mencit AD dimana hasil yang paling baik ditunjukkan oleh
fraksi air pegagan dosis 32 mg/kg bb.