digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Daru Kumala Wibihestusri
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER Daru Kumala Wibihestusri
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 1 Daru Kumala Wibihestusri
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 2 Daru Kumala Wibihestusri
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 3 Daru Kumala Wibihestusri
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 4 Daru Kumala Wibihestusri
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 5 Daru Kumala Wibihestusri
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 6 Daru Kumala Wibihestusri
PUBLIC Irwan Sofiyan

PUSTAKA Daru Kumala Wibihestusri
PUBLIC Irwan Sofiyan

Bendungan Sei Gong merupakan bendungan muara yang terletak di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Pada saat ini, pembangunan sudah selesai dan akan dilakukan pengisian waduk. Dikarenakan tahap pengisian waduk merupakan tahapan yang kritis pada bendungan tipe urugan, maka perlu dilakukan analisis keamanan bendungan terhadap keamanan hidrolis, rembesan dan struktur. Bendungan Sei Gong merupakan bendungan dengan ketinggian rendah dan konsekuensi kecil, sehingga banjir desain yang digunakan Q1000 dan kapasitas pelimpah minimum 15% debit puncak QPMF. Pada studi ini, dilakukan analisis banjir desain (HSS SCS) dengan data hujan dari tahun 1999 – 2018 didapatkan QPMF sebesar 613,81 m3/s dan Q1000 sebesar 455,02 m3/s. Dari analisis tersebut didapatkan kapasitas pelimpah sebesar 26,8% dari debit puncak QPMF dan tinggi jagaan Q1000 sebesar 1,08 m < tinggi jagaan minimum (H2) sebesar 1,88 m. Pada analisis rembesan dengan SEEP/W, didapatkan debit rembesan pada as bendungan 6,851x10-7 m3/s dan FK terhadap piping sebesar 7,2 > FK minimum sebesar 4. Pada analisis stabilitas lereng, dilakukan analisis dengan beberapa kondisi dan koefisien gempa OBE (100 tahun) serta MDE (1000 tahun) dari Peta Gempa 2010 dan 2017. Dari hasil analisis menggunakan SLOPE/W didapat nilai FK terkecil sebesar 1,823 pada lereng hulu kondisi surut cepat dari MAB ke elevasi tampungan mati dengan beban gempa (K=0,051) metode janbu. Hasil tersebut telah memenuhi persyaratan faktor keamanan minimum. Dengan begitu, Bendungan Sei Gong memenuhi keamanan terhadap rembesan dan struktur, tetapi memiliki resiko terjadinya melimpas di tubuh bendungan pada saat banjir. Untuk mengurangi resiko tersebut perlu dipasang parapet setinggi 1 m sehingga elevasi puncak tubuh bendungan menjadi +13,00 m.