digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dasit ortopiroksen-kordierit (ambonit) merupakan salah satu jenis batuan volkanik dengan afinitas magma high k-alkaline dan tersebar secara luas di Pulau Ambon dan sekitarnya. Pulau Ambon adalah bagian dari Busur Banda yang sangat menarik untuk dipelajari karena kelengkungannya yang ekstrim hingga 180° serta kehadiran batuan volkanik yang berumur Plistosen. Proses pencampuran dan evolusi magma pada saat pembentukan batuan volkanik dapat tercermin dari komposisi mineral batuan volkanik maupun mikrotekstur pada mineral plagioklas. Penelitian ini mengaplikasikan metode analisis petrografi dan analisa geokimia XRF (X-ray Fluorescence) pada sample batuan yang diambil di Desa Lilibooy dan sekitarnya. Granit yang ditemukan pada daerah penelitian bertekstur poikilitik dengan kehadiran mineral garnet dan kordierit. Dari hasil plot analisa kimia terhadap unsur utama, granit termasuk dalam tipe granit S. Tipe granit S berasal dari magma yang dihasilkan dari partial melting terhadap batuan sedimen atau batuan metasedimen. Ambonit (kordierit-dasit) merupakan batuan volkanik yang memiliki tekstur porfiritik dan memiliki mikrotekstur plagioklas sieve dan fine-scale oscillatory zoning. Hasil plot unsur utama mbonit dan granit kordierit memiliki afinitas magma yang kaya akan k-alkali dengan memperlihatkan evolusi magma dari tholeitic hingga calc-alkaline. Selain itu, hasil plot diagram unsur jejak dengan normalisasi primitive mantle, ambonit dan granit kordierit memperlihatkan trend kurva relatif sama, sehingga dapat diinterpretasikan bersumber dari setting tectonic yang sama pada continental crust. Sedangkan Ambonit (cordierite bearing dacite), diinterpretasikan terbentuk karena proses asimilasi dan pencampuran magma pada continental crust oleh magma mafik/intermediet, berdasarkan hasil analisa petrografi yang ditunjang dengan hasil analisa geokimia serta analisis mikrotekstur plagioklas.