digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Achmad Jaelani
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Achmad Jaelani
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Achmad Jaelani
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Achmad Jaelani
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Achmad Jaelani
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Achmad Jaelani
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Achmad Jaelani
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Achmad Jaelani
PUBLIC Alice Diniarti

Hirundo rustica Linnaeus, 1758 merupakan burung insektivor yang melakukan migrasi hingga Pulau Jawa. Migrasi H. rustica terjadi karena kekurangan sumber daya makanan diarea berbiak. Ketersediaan makanan pada tujuan migrasi merupakan salah satu kunci keberhasilan proses migrasi H. rustica. Namun hingga saat ini belum diketahui bagaimana rombongan burung tersebut memanfaatkan sumber daya selama tinggal di area tujuan migrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi ukuran populasi, menentukan komposisi dan jenis mangsa penting, dan inventarisasi jenis makanan di lingkungan. Penelitian dilakukan di Bandung dan Cianjur sebagai tujuan migrasi. Estimasi populasi burung dilakukan dengan metoda hitung total menggunakan foto panoramik. Jenis dan komposisi makanan dilakukan dengan menentukan mangsa penting isi tembolok. Serangga komunitas di lingkungan dicuplik dengan perangkap malaise. Hasil estimasi rerata populasi H. rustica dimulai pada bulan Oktober sebesar 7778 individu di Bandung dan 14199 individu di Cianjur. Populasi meningkat setiap bulan hingga puncaknya pada Desember sebesar 20880 individu (Bandung) dan 31944 individu (Cianjur), kemudian menurun hingga Maret sebesar 0 individu (Bandung) dan 8551 individu (Cianjur). Baik populasi Bandung maupun Cianjur merupakan catatan pertama. Indeks mangsa penting (AIi) isi tembolok paling tinggi pada kelompok Coleoptera (9,5) di Bandung, dan kelompok Hemiptera (27,8) di Cianjur. Terdapat beda nyata (p<0,05) antara jumlah rerata serangga mangsa per individu dikedua lokasi penelitian. Koefisien variasi serangga mangsa dikedua lokasi menunjukkan tingginya variasi jenis mangsa. Hubungan rerata serangga mangsa terhadap ukuran populasi menunjukkan bahwa serangga mangsa memengaruhi ukuran populasi secara negatif. Hasil inventarisasi serangga komunitas di Bandung terdapat delapan kelompok serangga, tiga diantaranya tidak terdapat dalam sampel tembolok. Sementara di Cianjur terdapat Sembilan kelompok serangga, empat diantaranya tidak terdapat pada sampel tembolok. Baik Bandung maupun Cianjur didominasi oleh diptera (>50% dan 48%). Jenis kelompok dan nilai indeks AIi menandakan H. rustica memanfaatkan dengan baik serangga mangsa yang tersedia dan melimpah sebagai pemenuhan sumber energi menjelang migrasi balik ke area berbiak.