digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dengan meningkatnya permintaan hidrokarbon, sangat penting untuk meningkatkan produksi hidrokarbon. Banyak upaya telah dilakukan, termasuk perekahan hidrolik. Perekahan hidrolik adalah proses menmbuat jalur konduktif dari formasi ke lubang sumur yang menstimulasi aliran minyak atau gas, sehingga meningkatkan volume yang dapat diproduksikan. Namun, banyak operasi perekahan hidrolik menghasilkan sumur dengan performa buruk bahkan dengan metode yang telah ditingkatkan. Untuk mengurangi risiko perlakuan perekahan hidrolik secara efektif, pemilihan kandidat sumur terbaik sangat penting karena tingkat keberhasilan perekahan hidrolik sangat bergantung pada pemilihan kandidat sumur. Penelitian telah menunjukkan bahwa pemilihan kandidat yang buruk akan lebih mungkin untuk menghasilkan hasil yang lebih buruk daripada yang dipilih secara acak. Sebagaimana ditegaskan dalam literatur, walupun merupakan praktik umum, pemilihan sumur kandidat bukanlah proses yang mudah dan sampai sekarang, belum ada pendekatan yang sistemik untuk menangani proses pemilihan kandidat sumur. Studi ini membahas pelaksanaan proses pemilihan kandidat untuk perekahan hidrolik. Proses seleksi kandidat yang telah ditentukan dikembangkan untuk mengidentifikasi kandidat dari kumpulan 353 zona dalam dua fase untuk perlakuan perekahan hidrolik. Penulis merangkum kriteria yang harus dievaluasi selama penyaringan kandidat. Sumur kemudian diberi peringkat menurut perlakuan performa produksi hidrokarbon tambahan sebelum dan sesudah perekahan hidraulik. Dengan tidak adanya laju produksi awal yang eksak dari sumur pra-perekahan hirdolik, karena data yang tersedia terbatas, alternatif praktis diperkenalkan, yaitu K-Nearest Neighbor, untuk memprediksi laju produksi awal. Algoritma K-Nearest Neighbor memprediksi nilai, dalam hal ini laju produksi, dengan menghitung jarak antara setiap titik data dan parameter minat dan mencari tetangga K-terdekat berdasarkan hanya pada data log yang telah diinterpretasikan. Model KNN yang disajikan dalam penelitian ini terbukti memberikan prediksi laju produksi awal yang dapat diandalkan ketika ada sedikit atau tidak ada informasi sebelumnya dibandingkan dengan model deterministik. Laju produksi awal pasca perekahan hidrolik ditentukan dengan menggunakan pendekatan Folds of Increase. FOI sumur merupakan indeks produktivitas tidak berdimensi tambahan setelah perlakukan perekahan hidrolik. Pembaruan dari makalah ini menghasilkan pemilihan kandidat yang lebih mudah dan lebih cepat ketika data yang tersedia terbatas dan tidak ada model simulasi yang tersedia. Karena perawatan mahal, sangat penting untuk mengidentifikasi kandidat yang paling cocok dengan dataset yang tersedia. Ini diatasi melalui alur kerja sistemik untuk melakukan analisis performa produksi sebelum dan sesudah perlakuan perekahan hidrolik. Untuk implementasi lebih lanjut, makalah ini dapat digunakan dalam prosedur pemilihan sumur minyak dan gas untuk perlakuan perekahan hidrolik untuk mengidentifikasi kandidat yang tepat untuk pekerjaan ini.