Perpustakaan Digital ITB

Propolis dan madu merupakan bioproduk yang dihasilkan oleh lebah Tetragonula laeviceps. Kedua produk tersebut memiliki sifat anti peradangan, anti mikroba, antibakteri, dan mengandung antioksidan tinggi. Budidaya menggunakan sarang MOTIVE bertujuan untuk mengoptimalkan produktivitas propolis dengan tetap menjaga keberlanjutan koloni. Pada penelitian ini, terdapat tiga variasi ukuran sarang MOTIVE yaitu MOTIVE kecil (21 cm x 18 cm x 14 cm), sedang (26 cm x 22 cm x 17 cm), dan besar (30 cm x 26 cm x 17 cm). Sarang MOTIVE dilengkapi sensor instrumentasi berupa LDR (pengukuran intensitas cahaya) dan DHT 11 (pengukuran suhu & kelembaban) untuk mengetahui kondisi internal sarang. Proses budidaya dilakukan selama 2 bulan di Jatinangor, Jawa Barat dengan kondisi suhu, kelembaban, dan intensitas cahaya di dalam sarang pada rentang 21-28 oC; 78-90%; dan 0-0,04 W/m2. Produktivitas propolis secara berurutan pada sarang MOTIVE kecil, sedang, dan besar adalah 1,12 ± 0,54; 1,88 ± 0,8; dan 1,31 ± 0,5 g/koloni/minggu. Propolis tersebut diekstraksi menggunakan metode maserasi melalui perbandingan berat propolis (w) terhadap volume etanol (v) sebesar 1:15 (w/v) dengan kondisi operasi 40 oC, 500 rpm selama 1 jam. Kualitas propolis berdasarkan total kandungan flavonoid (ekuivalensi kuersetin) dan fenolik (ekuivalensi asam galat) pada tiap sarang beragam mulai dari 1,75 - 6,39 mg QE/g ekstrak dan 39,77 – 120,3 mg GAE/g ekstrak propolis. Produktivitas madu sarang MOTIVE kecil, sedang, dan besar adalah 0,02; 0,78; dan 0,03 g/koloni/minggu. Madu yang dihasilkan tersebut memiliki kandungan air sebesar 21,86%; kadar gula pereduksi 72,86%; vitamin C sebesar 192,86 ?g/mL; dan kandungan antioksidan sebesar 2613,41 ?g/mL.