2007_TA_PP_YUSUF_SOPYAN 1-BAB_COVER
Terbatas  Yanti Sri Rahayu, S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yanti Sri Rahayu, S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
2007_TA_PP_YUSUF_SOPYAN 1-BAB_1
Terbatas  Yanti Sri Rahayu, S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yanti Sri Rahayu, S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
2007_TA_PP_YUSUF_SOPYAN 1-BAB_3
Terbatas  Yanti Sri Rahayu, S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yanti Sri Rahayu, S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
2007_TA_PP_YUSUF_SOPYAN 1-BAB_2
Terbatas  Yanti Sri Rahayu, S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yanti Sri Rahayu, S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
2007_TA_PP_YUSUF_SOPYAN 1-BAB_4
Terbatas  Yanti Sri Rahayu, S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yanti Sri Rahayu, S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
2007_TA_PP_YUSUF_SOPYAN 1-PUSTAKA
Terbatas  Yanti Sri Rahayu, S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yanti Sri Rahayu, S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Offshoree pipeline system atau yang dikenal dengan istilah sistem
perpipaan bawah laut, merupakan salah satu bangunan laut yang berfungsi sebagai
media transportasi minyak dan gas dari sumur-sumur pengeboran ke tempat
penyimpanan atau pengolahan. Sebagai media transportasi, sistem perpipaan
bawah laut merupakan sarana yang sangat vital dalam kegiatan produksi di
industri minyak dan gas. Kerusakan ataupun kegagalan yang terjadi pada sistem
perpipaan dapat menimbulkan dampak yang serius seperti berhentinya kegiatan
produksi, ancaman keselamatan dan kerusakan lingkungan hidup. Oleh karena itu,
dalam merancang suatu sistem perpipaan bawah laut diperlukan analisis yang
menyeluruh dari berbagai aspek.
Perhitungan tebal dinding pipa dan kestabilan bawah laut dilakukan selain
itu mempelajari pengaruh parameter-parameter didalamnya. Perhitungan tebal
dinding pipa bertujuan agar mendapat tebal pipa yang aman dari pengaruh
tekanan internal dan eksternal. Analisis on-bottom stability bertujuan untuk
mengetahui kestabilan pipeline dibawah laut terhadap gaya-gaya luar yang
bekerja, yaitu gaya-gaya hidrodinamika berupa gaya angkat, gaya tahan dan gaya
inersia dan mengetahui kestabilan pipeline terhadap daya dukung tanah di dasar
laut.
Tebal dinding pipa pipa yang diperlukan untuk product line dari BSU ke
SPM di Lapangan Pondok Tengah milik PT. PERTAMINA EP adalah 0.406 inch
dan tebal concrete yang dibutuhkan 2 inch.
Ketebalan dinding pipa dipengaruhi oleh tekanan desain, diameter nominal
pipa, dan jenis material. Sedangkan untuk perhitungan tebal concrete dipengaruhi
oleh tebal dinding pipa, diameter nominal pipa dan kedalaman laut.