digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER - Kevin Chandra N.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I - Kevin Chandra N.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II - Kevin Chandra N.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III - Kevin Chandra N.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV - Kevin Chandra N.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V - Kevin Chandra N.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA - Kevin Chandra N.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN - Kevin Chandra N.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Tugas akhir ini berupa perancangan bangunan tahan gempa setinggi 12 lantai Bangunan tersebut berupa sebuah rumah susun sewa sederhana di Bandung Indonesia sebagai kebijakan pemerintah dalam membantu masyarakat kelas menengah ke bawah yang tinggal di tengah kota. Tantangan yang dihadapi dalam perancangan banugnan adalah bentuk bangunan yang menyerupai huruf "U" dan bangunan yang sangat langsing, dengan proporsi 1:7. Bangunan juga harus diselesaikan dalam waktu singkat dengan buata rendah, dan terdapat pada kelas situs D, sementara gempa yang terjadi memiliki peak ground acceleration (PGA) 0,572 gravitasi. Melalui banyak pertimbangan, maka perancangan memutuskan untuk melakukan dilatasi pada bangunan dan menggunakan sistem rangka pemikul momen khusus baja untuk mempercepat bangunan dan menjadikan bangunan lebih ringan. Bangunan ini dirancang berdasarkan SNI 1726 tahun 2012 tentang tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung, SNI 1727 tahun 2013 mengenai beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain, SNI 1729 tahun 2015 mengenai spesifikasi untuk bangunan gedung baja struktural, SNI 2847 tahun 2013 mengenai tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung, SNI 7860 tahun 2013 mengenai detail ketentuan seismik untuk struktur baja bangunan gedung dan SNI 7972 tahun 2013 mengenai sambungan terprakualifikasi untuk rangka momen khusus dan menengah baja pada aplikasi seismin. Pengerjaan bangunan juga mempertimbangkan AISC dan FEMA sebagai standar pelengkap. Ruang lingkup dari perancangan yang telah dilakukan antara lain pelat, balok, kolom, sambungan, and sambungan kolom. Material yang digunakan pada pelat adalah beton bertulang, sementara pada kolom dan balok adalah baja berpenampang IWF dan KingCross. Sambungan balok kolom dirancang menggunakan sambungan penampang balok tereduksi (PBT). Kesulitan yang ditemukan selama perancangan ini antara lain keterbatas penampang hot-rolled di Indonesia, kemampuan program yang digunakan, dan bentuk bangunan.