2018 TS PP YULINDA FAJARIYANTI 1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC yana mulyana COVER YULINDA FAJARIYANTI NIM: 21816011
PUBLIC yana mulyana BAB 1 YULINDA FAJARIYANTI NIM: 21816011
PUBLIC yana mulyana BAB 2 YULINDA FAJARIYANTI NIM: 21816011
PUBLIC yana mulyana BAB 3 YULINDA FAJARIYANTI NIM: 21816011
PUBLIC yana mulyana BAB 4 YULINDA FAJARIYANTI NIM: 21816011
PUBLIC yana mulyana BAB 5 YULINDA FAJARIYANTI NIM: 21816011
PUBLIC yana mulyana PUSTAKA YULINDA FAJARIYANTI NIM: 21816011
PUBLIC yana mulyana
Tantangan bagi penyediaan produk berkualitas oleh industri farmasi dewasa ini semakin
meningkat. Disamping persaingan antar industri farmasi dan persyaratan dari badan regulasi
semakin ketat, tuntutan pelanggan atas kualitas produksi obat semakin tinggi dan resiko yang
ditimbulkan apabila terjadi penyimpangan kualitas dapat berakibat timbulnya kerugian yang
besar bagi perusahaan. Penerapan sistem manajemen mutu yang baik semata dirasa tidak lagi
mencukupi. Industri farmasi dituntut untuk mau berubah dan menjadikan budaya kualitas
menjadi bagian dari budaya perusahaan yang dianut dan diterapkan oleh semua tingkatan
karyawannya.
Penerapan budaya kualitas di suatu perusahaan bukanlah hal yang mudah dan memerlukan
waktu yang panjang. Terdapat beberapa faktor penentu yang berpengaruh terhadap
terbentuknya budaya kualitas yang baik di perusahaan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat
efektifitas penerapan program perubahan budaya kualitas menurut perspektif karyawan di
industri farmasi X, dengan melakukan survei kuesioner kepada 100 orang responden terhadap
empat faktor penentu budaya kualitas yang efektif, yaitu kepemimpinan (X1), pesan yang
kredibel (X2), keterlibatan rekan kerja (X3) dan rasa memiliki karyawan terhadap budaya
kualitas (X4) dan hubungannya terhadap budaya kualitas yang efektif (Y). Dari penelitian ini
diperoleh hasil: secara simultan keempat faktor tersebut memiliki korelasi positip terhadap
budaya kualitas yang efektif dari perpektif karyawan di industri farmasi X.