digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak: Proyek yang dikembangkan dalam tugas akhir ini adalah Fasilitas Rehabilitasi Kanker di Bandung, yaitu suatu fasilitas pelayanan kesehatan yang ditujukan bagi penderita kanker yang sedang melakukan perawatan pemulihan paska terapi kanker. Fasilitas ini memfasilitasi kebutuhan komunitas penderita kanker untuk berkumpul dan saling berbagi informasi mengenai pengalaman mereka selama menghadapi penyakit kanker. Salah satu hal yang melatarbelakangi pemilihan kasus ini adalah masih minimnya perhatian terhadap kebutuhan dan karakter pasien kanker yang memiliki karakteristik yang cukup berbeda dengan pasien penyakit lainnya. Selain itu juga fasilitas pelayanan kesehatan yang mengkhususkan terhadap penyakit kanker di Indonesia masih terbatas jumlahnya. Oleh karena itu, fasilitas rehabilitasi kanker ini akan memiliki karakter yang berbeda dengan penampilan rumah sakit yang ada, dengan mengedepankan karakter dan kebutuhan pasien rehabilitasi kanker. Fasilitas rehabilitasi kanker ini berlokasi di Jl. Ir. H. Djuanda (Dago), yang saat ini ditempati oleh markas PMI Jabar. Lahan diasumsikan sudah dialihgunakan sebagai lahan untuk pengembangan proyek ini. Lokasi proyek berbatasan dengan Jl. Ir. H. Djuanda dan Hotel Jayakarta di sebelah barat, Puri Tomat di sebelah selatan, bangunan psikologi unpad di sebelah utara dan lembah Dago yang masih terdapat lahan persawahan dan kolam di sebelah timur. Lingkungan yang masih asri di bagian timur lahan memberikan keuntungan tersendiri dari segi pemandangan. Letak di jalur primer Kota Bandung memberikan kemudahan akses bagi warga kota Bandung khususnya dan cukup berdekatan dengan RS Borromeus. Tema yang dikembangkan dalam proyek ini adalah Healing Architecture, yaitu suatu pendekatan dimana proses menyembuhkan menjadi suatu pertimbangan utama dalam perancangan suatu bangunan. Proses kesembuhan diantaranya dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu adanya rasa nyaman dan tidak asing dengan suasana yang ada, hubungan sosialisasi dengan orang lain untuk menumbuhkan semangat untuk sembuh, faktor kepercayaan akan keberhasilan terapi, dukungan keluarga, serta lingkungan dan suasana yang mendukung. Konsep perancangan yang diterapkan pada proyek ini mengaitkan kebutuhan karakter pengguna (pasien kanker, pengunjung, dan staf) dan potensi lahan yang berkontur serta memiliki pemandangan yang indah di sisi timur. Secara fungsi tetap memperhatikan kebutuhan standar ruang yang diperlukan dalam operasional bangunan. Berdasarkan analisis yang dilakukan maka ditentukan bahwa konsep yang diterapkan adalah meleburkan potensi ruang luar menjadi bagian dari ruang dalam suatu bangunan. Konsep tersebut diejawantahkan dalam perancangan tapak berupa perletakan massa majemuk, yang terdiri dari bangunan utama, bangunan administrasi dan servis, bangunan fasilitas rehabilitasi medis dan hidroterapi, serta massa wisma, yang disesuaikan dengan bentukan alam yang sudah ada. Setiap bangunan memiliki ruang luar yang bisa diakses baik secara visual maupun fisik. Terdapat innercourt yang dilengkapi dengan kolam-kolam sebagai penambah daya tarik taman. Bangunan dirancang agar setiap ruangan bisa melihat view. Sesuai dengan adanya kebutuhan agar lingkungan yang tercipta nampak tidak asing, maka lingkungan harus nampak homy. Hal ini diterapkan dengan penggunaan warna yang hangat dan menenangkan, material kayu yang berkesan hangat, serta pemilihan dan penempatan furnitur.