digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Bijih limonit merupakan salah satu tipe bijih nikel laterit, bijih ini mengandung nikel yang rendah (Ni < 1,5%). Rekomendasi produksi nikel dari bijih ini adalah melalui jalur hidrometalurgi. Selama proses pelindian dibawah tekanan atmosfer dengan menggunakan asam sulfat berlebih, logam pengotor seperti Fe, Mg dan Al akan larut bersama Ni dan Co. Berdasarkan diagram pH-Potensial, didalam lingkungan asam, spesi yang stabil dalam larutan asam adalah ion-ion Ni, Co, Mg dan Al sehingga elemen oksida yang terdapat didalam bijih akan larut menjadi ionnya. Oleh karena itu kelarutan Fe, Mg dan Al tidak dapat dihindari selama proses pelindian. Besi yang larut dipisahkan dari larutan misalnya dengan proses elektrooksidasi yang diikuti dengan peningkatan pH. Serangkaian percobaan pelindian bijih limonit telah dilakukan pada temperatur 100oC dengan konsentrasi asam sulfat 126,678 gr/L dan 190,017 gr/L selama 8 jam di bawah tekanan atmosfer. Peningkatan konsentrasi asam sulfat akan meningkatkan persen ekstraksi Ni dan Al. Persen ekstraksi nikel dan kobal tertinggi yang dapat diperoleh dari proses pelindian ini adalah 86,510% dan 92,401%. Hasil studi kinetika menunjukkan bahwa reaksi kinetika pelindian terkendali oleh laju difusi melalui lapis difusi didalam fluida. Selama pelindian, kinetikanya mengikuti shrinking core model. Setelah dilakukan pelindian, dilakukan proses elektrooksidasi untuk memisahkan ion Fe yang terdapat dari larutan pelindian. Proses elektrooksidasi yang pertama dilakukan dengan memvariasikan rapat arus (2,483 mA/cm2; 1,986 mA/cm2 dan 1,490 mA/cm2) dan waktu oksidasi (1 jam, 2 jam dan 4 jam) yang dilanjutkan dengan penambahan NaOH untuk menaikkan pH larutan menjadi 4. Kandungan Fe yang dapat dipisahkan dari larutan pelindian mencapai 99,971%. Pengujian elektrooksidasi kedua dilakukan dengan memvariasikan temperatur (30, 45, 60 dan 75oC) dan pH (3 dan 4) pengendapan pada rapat arus 2,483 mA/cm2 konstan selama 1 jam. Banyaknya Fe yang dapat dipisahkan dari larutan pelindian mencapai 99,9%. Percobaan elektrooksidasi ini selain mengendapkan Fe, juga akan mengendapkan Ni, Mg, Al dan Co.