2017 TA PP ARDISTA LARAS H 1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC Taupik Abidin
BAB 1 Ardista Laras Hapsari (NIM 19014049)
Terbatas  Taupik Abidin
» Gedung UPT Perpustakaan
» SBM
Terbatas  Taupik Abidin
» Gedung UPT Perpustakaan
» SBM
BAB 2 Ardista Laras Hapsari (NIM 19014049)
Terbatas  Taupik Abidin
» Gedung UPT Perpustakaan
» SBM
Terbatas  Taupik Abidin
» Gedung UPT Perpustakaan
» SBM
BAB 3 Ardista Laras Hapsari (NIM 19014049)
Terbatas  Taupik Abidin
» Gedung UPT Perpustakaan
» SBM
Terbatas  Taupik Abidin
» Gedung UPT Perpustakaan
» SBM
BAB 4 Ardista Laras Hapsari (NIM 19014049)
Terbatas  Taupik Abidin
» Gedung UPT Perpustakaan
» SBM
Terbatas  Taupik Abidin
» Gedung UPT Perpustakaan
» SBM
BAB 5 Ardista Laras Hapsari (NIM 19014049)
Terbatas  Taupik Abidin
» Gedung UPT Perpustakaan
» SBM
Terbatas  Taupik Abidin
» Gedung UPT Perpustakaan
» SBM
PUSTAKA Ardista Laras Hapsari (NIM 19014049)
Terbatas  Taupik Abidin
» Gedung UPT Perpustakaan
» SBM
Terbatas  Taupik Abidin
» Gedung UPT Perpustakaan
» SBM
2017 TS PP ARDISTA LARAS HAPSARI 1 - FULL TEXT.pdf)u
PUBLIC Taupik Abidin
Indonesia sebagai salah satu negara hutan besar di dunia harus didukung oleh sektor
bisnis kehutanan yang kuat untuk menjaga eksistensi industri. Namun, kenyataannya
terdapat perusahaan kehutanan yang memiliki kinerja keuangan tidak sehat berdasarkan
standar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kemudian pada akhir 2014,
pemerintah Indonesia mengadakan strategi holding antara beberapa perusahaan BUMN,
yang kemudian mengakuisisi PT. Inhutani I-V sebagai anak perusahaan Perum
Perhutani. Strategi ini bertujuan meningkatkan nilai perusahaan anak perusahaan,
terutama bagi perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang buruk. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah strategi ini berhasil mencapai tujuan utamanya atau
tidak dengan membandingkan nilai anak perusahaan dalam dua tahun sebelum dan
sesudah akuisisi (2013-2016). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Discounted Cash Flow (DCF) dan Enterprise Value (EV) Analysis untuk menghitung
nilai anak perusahaan. Kemudian dilanjutkan dengan Difference-in-Difference Analysis
untuk mengetahui signifikansi peran induk perusahaan terhadap perubahan nilai anak
perusahaan setelah akuisisi. Hasil analisis menunjukkan bahwa perubahan nilai anak
perusahaan setelah akuisisi cenderung fluktatif pada hasil metode DCF dan cenderung
meningkat di beberapa anak perusahaan pada hasil analisis EV. Kemudian, pada
Difference-in-Difference Analysis menunjukkan bahwa tidak ada tanda- peran induk
perusahaan untuk mengubah nilai anak perusahaan setelah akuisisi. Hasil penelitian ini
bisa dijadikan evaluasi bagi pihak-pihak yang terlibat dalam perolehan strategi ini,
termasuk pemerintah sebagai holding organizer.