digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2016 TA PP ALI MUKSIN 1-COVER.pdf
PUBLIC Alice Diniarti

2016 TA PP ALI MUKSIN 1-BAB 1.pdf
PUBLIC Alice Diniarti

2016 TA PP ALI MUKSIN 1-BAB 2.pdf
PUBLIC Alice Diniarti

2016 TA PP ALI MUKSIN 1-BAB 3.pdf
PUBLIC Alice Diniarti

2016 TA PP ALI MUKSIN 1-BAB 4.pdf
PUBLIC Alice Diniarti

2016 TA PP ALI MUKSIN 1-BAB 5A.pdf
PUBLIC Alice Diniarti

2016 TA PP ALI MUKSIN 1-BAB 5B.pdf
PUBLIC Alice Diniarti

2016 TA PP ALI MUKSIN 1-BAB 5C.pdf
PUBLIC Alice Diniarti

2016 TA PP ALI MUKSIN 1-BAB 5D.pdf
PUBLIC Alice Diniarti

2016 TA PP ALI MUKSIN 1-BAB 5E.pdf
PUBLIC Alice Diniarti

2016 TA PP ALI MUKSIN 1-BAB 5F.pdf
PUBLIC Alice Diniarti

2016 TA PP ALI MUKSIN 1-BAB 6.pdf
PUBLIC Alice Diniarti

2016 TA PP ALI MUKSIN 1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Alice Diniarti

Simulator satelit LAPAN-ITB merupakan propagator orbit dan sikap (attitude) satelit yang dibuat atas kerjasama tim ITB dengan LAPAN. Simulator dibangun dengan software MATLAB dan Simulink. Dengan simulator ini kita dapat memvisualisasikan orbit maupun attitude dari satelit dalam bentuk 2D dan 3D. Dalam mempropagasikan suatu orbit dan attitude suatu satelit tidak akan lepas dari masalah gangguan (perturbation) dan kondisi lingkungan antariksa (environments) di luar satelit. Model lingkungan antariksa dalam simulator tersebut adalah medan magnet bumi dan posisi matahari. Medan magnet bumi sangat berpengaruh untuk satelit dalam orbit LEO (Low Earth Orbit). Namun, medan magnet bumi ini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu metode pengendalian sikap satelit. Dengan aktuator dalam konteks simulator tersebut berupa magnetorquers (torka pembangkit magnet), medan magnet di dalam satelit dibangkitkan melalui kawat (coil) yang dialiri listrik. Model medan magnet bumi dalam simulator ini berfungsi sebagai sensor magnetometer dalam simulator, besarnya medan akan menjadi acuan untuk mengestimasi besarnya arus yang akan dialirkan untuk menghasilkan torsi (dari interaksi antara medan magnet bumi dan magnetorquers). Torsi yang dihasilkan bergantung pada posisi dan sikap satelit, besarnya medan magnet yang dibangkitkan, serta kondisi angular momentum satelit. Posisi matahari berguna untuk menghitung jumlah listrik yang dapat dihasilkan oleh panel surya dan menjadi acuan sikap satelit melalui sensor matahari. Pengendalian sikap yang dapat dilakukan dengan aktuator tersebut berupa de-tumbling, nadir pointing, inertial pointing, spin-up, dan lain-lain. Namun dalam tugas akhir ini hanya ditinjau kasus de-tumbling. Untuk mengimplementasikan model lingkungan antariksa ke dalam simulasi, perlu dilakukan validasi baik model lingkungan yang dibuat maupun pengendalian sikap satelit yang dilakukan. Validasi dilakukan dengan membandingkan model yang telah kita buat dengan model yang sudah ada, misalkan model medan magnet bumi dari IAGA (International Associated of Geomagnetism and Aeronomy). Untuk validasi pengendalian sikap (attitude control) antara lain dengan memberi benda bermedan magnet pada satelit di orbit polar dan mengamati maneuver double-dip yang dilakukannya selama mengorbit Bumi (medan magnet sebagai gaya gangguan) atau dengan membandingkan hasil simulasi yang telah dibuat dengan hasil dari simulator lain untuk mode de-tumbling.