digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Gamma Ray Bursts (GRB) adalah ledakan sinar gamma selama durasi antara 1 milidetik sampai 1000 detik dan menjalar sebagai sebuah jet. GRBs menjadi salah satu kandidat yang menjanjikan sebagai lilin penentu jarak yang lebih jauh dibandingkan Supernova tipe Ia, karena GRB terlihat sangat terang sekalipun sebagian besar dari GRBs berada pada jarak kosmologis. Bagaimanapun, mekanisme fisis pada relasi luminositas GRB yang masih belum diketahui dengan baik, menjadikan pemakaian GRBs dalam penentuan jarak masih membawa kesalahan sistematik yang besar. Dengan menggunakan 27 data GRB Swift, akan dipaparkan telaah tentang penentuan jarak luminositas menggunakan parameter masukan utama Epeak dan pergeseran merah.Hasil analisis perhitungan menunjukkan adanya tendensi peningkatan kesalahan yang tidak monoton dengan meningkatnya pergeseran merah. Hal ini disebabkan oleh faktor keterbatasan pemahaman fisika GRB dan juga karena jumlah sampel GRB yang sedikit pada daerah pergeseran merah menengah sampai jauh. Memilih data yang mengikuti relasi Epeak - Eiso atau relasi Amati menjadi alasan baik untuk mendapatkan kehomogenan data. Memperbanyak jumlah sampel data akan memberikan relasi jarak dan pergeseran merah yang lebih baik. Memperbaiki nilai goodness of fit model spektrum energi akan mengatasi permasalahan under-estimate dalam menentukan Eiso dan jarak.