digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Keramik alumina (Al2O3) merupakan keramik yang mempunyai beberapa sifat unggul, seperti tahan terhadap temperatur tinggi, tahan korosi, memiliki tahanan listrik yang tinggi, dan memiliki kekerasan yang tinggi. Aplikasi dari keramik alumina tersebut sangat luas, seperti bahan insulator pada busi, crucible, ballistic armor, dan biokeramik. Dalam proses manufaktur material keramik alumina, susut bakar akan berpengaruh pada dimensi produk yang akan dibuat. Susut bakar akan menjadi parameter tingkat densifikasi yang terjadi pada produk keramik alumina. Penambahan aditif pada pemrosesan keramik alumina banyak dilakukan untuk memodifikasi sifat dari alumina. Penambahan aditif titania (TiO2) dilaporkan dapat meningkatkan susut bakar produk, sehingga densifikasi lebih cepat terjadi. Oleh karena itu, penambahan aditif titania dapat menghasilkan densitas produk yang lebih tinggi pada temperatur rendah dan meningkatkan kekerasan produk, sedangkan penambahan aditif kromia (Cr2O3) dilaporkan dapat meningkatkan fracture toughness keramik alumina. Pada penelitian ini, keramik alumina dibuat dengan penambahan aditif titania dan kromia dengan variasi komposisi 1, 3 dan 5 w/o menggunakan metode powder pressing. Proses pembakaran dilakukan sampai dengan temperatur 1550oC dan 1750oC. Karakterisasi spesimen dilakukan melalui pengukuran susut bakar, pengujian kekerasan, perhitungan nilai fracture toughness, dan pengamatan fraktografi menggunakan SEM. Penambahan aditif titania dengan variasi komposisi 1, 3 dan 5 w/o dapat meningkatkan susut bakar sistem keramik alumina pada temperatur pembakaran 1550oC, sedangkan penambahan aditif kromia tidak mempengaruhi susut bakar alumina. Dengan susut bakar yang sama, penambahan titania dapat menurunkan temperatur sintering alumina. Kekerasan tertinggi dicapai oleh alumina dengan aditif titania 1w/o, yaitu sebesar 1251 VHN pada temperatur pembakaran 1550oC. Pada penambahan kromia 1w/o dapat meningkatkan fracture toughness sebesar 62,3% (5,08 MPa.m1/2 pada temperatur pembakaran 1750oC. Penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh penambahan aditif terhadap sistem keramik alumina masih diperlukan.